Suara.com - Twitter bakal mengadakan pemungutan suara (voting) bersama para pemegang saham, menentukan apakah mereka sepakat kalau perusahaan dibeli Elon Musk senilai 44 miliar dolar AS atau Rp 660 triliun.
Melansir CNBC, Rabu (27/7/2022), voting ini bakal digelar pada 13 September nanti. Para pemegang saham yang mengikuti rapat tersebut secara langsung bakal bisa memberikan suaranya.
Langkah ini merupakan kelanjutan dari saran Dewan Direksi Twitter, yang mana mereka mendesak investor saham untuk menyetujui penjualan perusahaan kepada CEO Tesla dan Space X tersebut.
Elon Musk sendiri membatalkan pembelian Twitter pada 8 Juli kemarin. Alasannya, Twitter dinilai gagal untuk mengungkap berapa jumlah akun spam dan BOT yang ada di platformnya.
Baca Juga: Elon Musk Bantah Selingkuh dengan Istri Sergey Brin si Pendiri Google
Tak lama setelah akuisisi batal, Twitter kemudian menggugat Elon Musk. Perusahaan menuduh kalau bos Tesla itu gagal menghormati Twitter maupun para pemegang saham.
"Musk menolak menghormati kewajibannya kepada Twitter dan pemegang sahamnya karena kesepakatan yang dia tandatangani tak lagi melayani kepentingan pribadinya," ujar Twitter.
Sidang gugatan Twitter vs Elon Musk akan dimulai pada Oktober nanti, meskipun keduanya masih berselisih soal tanggal pastinya.