Suara.com - Sebuah penelitian mengungkap, mereka yang tidur siang lebih lama, rata-rata memiliki risiko lebih besar terkena tekanan darah tinggi dan stroke.
Dilansir laman New York Post, Selasa (26/7/2022), analisis baru ini diterbitkan Senin (25/7/2022) di Hypertension, jurnal American Heart Association.
Memiliki hipertensi menempatkan kamu pada risiko penyakit jantung dan stroke, yang merupakan penyebab utama kematian di AS, menurut CDC.
Peneliti geriatri di Central South University di Hunan, China, melihat kebiasaan tidur dan riwayat medis sekitar 360.000 orang di Inggris, berdasarkan database survei pasien Biobank Inggris.
Baca Juga: 5 Manfaat Tidur Siang, Memulihkan Energi hingga Meningkatkan Memori
Mereka menemukan bahwa peserta yang tidur siang hampir setiap hari mengalami peningkatan 24 ini, kemungkinan mereka terkena stroke dan 12 persen lebih mungkin didiagnosis dengan hipertensi dari waktu ke waktu.
Bahkan, faktor tidur siang lebih mengkhawatirkan pada mereka yang berusia 60 tahun ke bawah.
Pada dasarnya, tidur siang hampir setiap hari menyebabkan peluang 20 persen lebih tinggi terkena tekanan darah tinggi.
Temuan mereka konsisten bahkan setelah memperhitungkan pasien dengan faktor risiko tinggi yang sudah ada sebelumnya untuk mengembangkan hipertensi, seperti diabetes tipe 2, kolesterol tinggi, gangguan tidur dan bekerja shift malam.
Studi ini juga menyoroti korelasi antara tidur siang secara teratur dan merokok, konsumsi alkohol setiap hari, mendengkur, insomnia, dan orang-orang yang mengaku sebagai night owl.
Baca Juga: Jimin BTS Puncaki Peringkat Reputasi Brand Anggota Boy Grup Bulan Juli
Pada bulan lalu, AHA sekarang menganggap durasi tidur sebagai salah satu dari delapan penanda kesehatan kardiovaskular, di samping diet, aktivitas fisik, paparan nikotin, berat badan, kolesterol, gula darah, dan tekanan darah.
"Tidur terkait dengan setiap satu dari tujuh elemen lainnya, yakni terkait erat dengan berat badan, tekanan darah, metabolisme glukosa, apa yang kita pilih untuk dimakan," kata presiden AHA Dr. Donald Lloyd-Jones, ketua departemen kesehatan pencegahan di Fakultas Kedokteran Universitas Feinberg Northwestern.
Sebuah penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa tidur siang yang paling berenergi berlangsung tidak lebih dari 30 menit pada tengah hari.
Lebih dari itu dan orang yang tidur berisiko memasuki REM. Di luar tengah hari, tidur siang dapat mengganggu pola tidur malam mereka.