Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa pusat Gempa Larantuka, Flores Timur, NTT pada Sabtu (23/7/2022) adalah sesar aktif bawah laut yang masih misterius.
Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, dalam keterangannya yang diterima di Bogor, Jawa Barat, menjelaskan bahwa pusat dua gempa Larantuka yang berkekuatan masing-masing 5,4 itu berdekatan dengan episenter gempa pemicu tsunami kecil di Flores tahun lalu.
"Kedua kejadian gempa siang tadi ini episenternya terletak pada zona gempa Laut Flores dan susulannya pada 14 Desember 2021," terang Daryono.
Yang diacu Daryono adalah gempa berkekuatan 7,4 di Laut Flores yang memicu tsunami kecil dari ujung barat hingga pantai timur utara Pulau Flores ketika itu.
Baca Juga: Sabtu hingga Minggu, Gelombang Tinggi Capai 4 Meter di Perairan Aceh-Mentawai
"Sumber gempa ini belum terpetakan secara detil hingga sekarang," terang dia.
Lebih lanjut Daryono menjelaskan bahwa jarak episenter gempa pertama dan kedua siang tadi terpaut relatif berdekatan, yaitu hanya sekitar 4,2 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, kedua gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di Laut Flores.
Menariknya kedua gempa ini memiliki perbedaan mekanisme sumber. Jika gempa yang pertama memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip) tetapi gempa yang kedua memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
"Jika melihat mekanismenya yang berbeda antara kedua gempa, tampak kedua gempa memiliki beda sumber (source), sehingga ada dugaan gempa kedua terjadi karena efek picuan statis (static triggering) dari gempa yang bertama yang lamanya terpaut sekitar hampir 1,5 jam," beber Daryono.
Baca Juga: BMKG: Waspada Hujan Lebat di Pegunungan Sumut Pada Sore hingga Malam
Namun demikian, melihat lokasi episenternya, kedua gempa ini tidak terletak pada jalur sumber gempa Sesar Naik Flores (Flores Back-Arc Thrusting), tetapi lebih ke arah utara.
Sesar naik Flores sendiri adalah salah satu sumber gempa yang cukup terkenal di antara para ahli gempa dunia. Sesar ini pernah memicu gempa dan tsunami pada 1992 silam.
Adapun Gempa Larantuka siang tadi tidak berpotensi tsunami. Gempa terasa di be Ende, Maumere, Larantuka, dan Lewoleba. Belum ada laporak kerusakan atau korban akibat gempa tersebut.