Spesies Buaya Raksasa Baru Berusia 18 Juta Tahun Ditemukan

Kamis, 21 Juli 2022 | 14:15 WIB
Spesies Buaya Raksasa Baru Berusia 18 Juta Tahun Ditemukan
Ilustrasi buaya. (Pixabay/gayulo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ilmuwan menemukan dua spesies buaya raksasa baru yang hidup antara 18 dan 15 juta tahun lalu.

Kemungkinan besar, spesies buaya ini memangsa manusia purba dan temuan ini menjelaskan lebih banyak tentang evolusi reptil.

Buaya yang dapat tumbuh hingga berukuran lebih dari 3,5 meter ini sebelumnya menghuni Afrika timur, sebelum secara misterius punah.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal The Anatomical Record, spesies baru yang dikenal sebagai Kinyang mabokoensis dan Kinyang tchernovi, ini mirip dengan buaya kerdil yang ditemukan di Afrika tengah dan barat.

Baca Juga: Wajib Dicoba, 6 Bahan untuk Membuat Bulu Mata Lentik dan Tebal

Namun, buaya kerdil umumnya jarang tumbuh lebih panjang dari 1,2 meter.

Para ilmuwan mengatakan nenek moyang prasejarah buaya kerdil bisa mencapai panjang hingga 3,6 meter, menjadikan salah satu ancaman berbahaya saat itu.

Kinyang mabokoensis dan Kinyang tchernovi. [The Anatomical Record]
Kinyang mabokoensis dan Kinyang tchernovi. [The Anatomical Record]

"Ini adalah predator terbesar yang dihadapi oleh manusia purba. Buaya ini adalah pemangsa oportunis, sama seperti buaya saat ini. Akan sangat berbahaya bagi manusia purba untuk pergi ke sungai hanya demi minum," kata Christopher Brochu, profesor di Departemen Ilmu Bumi dan Lingkungan University of Iowa, dikutip dari Independent, Kamis (21/7/2022).

Spesies baru ini memiliki gigi besar berbentuk kerucut dan moncong pendek.

Para ilmuwan yang menganalisis fosil reptil ini mengatakan hidung buaya baru tersebut agak terbuka ke atas dan ke depan.

Baca Juga: Hanya dengan Tali, Warga Sulawesi Tangkap Buaya Sepanjang Empat Meter

Tim ahli mengatakan buaya kemungkinan besar menunggu mangsa di hutan untuk sebagian besar waktu daripada berada di dalam air.

Spesies buaya ini hidup selama periode Miosen awal hingga pertengahan di Lembah Celah Afrika timur, di bagian Kenya saat ini.

Namun, para ahli juga mengatakan kedua spesies buaya tersebut kemungkinan telah punah mulai sekitar 15 juta tahun lalu.

Hal ini disebabkan berkurangnya curah hujan di daerah tersebut sehingga terjadi perubahan iklim.

Para peneliti menduga berkurangnya curah hujan di wilayah tersebut menyebabkan hutan secara bertahap menghilang dan digantikan oleh padang rumput serta hutan sabana campuran.

Kinyang mabokoensis dan Kinyang tchernovi. [The Anatomical Record]
Kinyang mabokoensis dan Kinyang tchernovi. [The Anatomical Record]

Namun, para ahli mengatakan teori tentang bagaimana Kinyang mati memerlukan pengujian lebih lanjut karena para peneliti tidak dapat menentukan dengan tepat kapan hewan tersebut punah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI