Suara.com - Xiaomi 12 Lite 5G baru saja meluncur ke Indonesia pada Selasa (19/7/2022). Ponsel ini dikenalkan bersama perangkat lain seperti Xiaomi Smart Band 7 dan Xiaomi Smart Air Purifier 4 Compact.
Xiaomi 12 Lite hadir dengan desain ultra slim dan bobot sangat ringan. Perusahaan mengklaim kalau ponsel itu adalah salah satu yang paling tipis dan ringan.
Xiaomi 12 Lite muncul dengan tiga varian warna yakni Lite Green, Lite Pink dan Black. Ponsel ini tampil dengan satu opsi penyimpanan, yakni RAM 8GB dan ROM 256GB.
Suara.com berkesempatan mencoba ponsel ini dengan varian warna Lite Pink. Berikut review Xiaomi 12 Lite:
Baca Juga: Xiaomi Smart Band 7 Resmi Dirilis ke Indonesia, Ini Fiturnya
Desain dan Isi Boks
Xiaomi 12 Lite membawa dimensi 159.30mm x 73.70mm x 7.29mm dengan berat 173 gram. Modul kamera belakangnya sangat mirip seperti Xiaomi 12 lain, yakni satu lensa besar dengan dua lensa pelengkap di bawahnya.
Sisi atas menyematkan infrared blaster, speaker, dan mikrofon. Lalu bawahnya ada port Dual-SIM (tanpa micro SD), USB-C, mikrofon, dan speaker, yang berarti ponsel ini mendukung dual speaker atas bawah.
Sisi kiri tak menampilkan apapun. Sedangkan sisi kanan ada tombol daya beserta pengatur volume. Tidak ada port jack audio 3.5mm di ponsel ini.
Bagian belakangnya dan bingkainya memang terbuat dari bahan plastik. Tapi sisi belakang juga memperlihatkan efek gradasi jika terpancar cahaya, menambah efek warna pink semakin moncer layaknya pelangi.
Baca Juga: Resmi Meluncur ke Indonesia, Harganya Xiaomi 12 Lite Mulai Rp 5,8 Juta
Saat digenggam, ponsel ini memang terasa enteng. Lekukan sudut dan bingkai flat juga membuat Xiaomi 12 Lite nyaman di tangan. Bagian belakang ini juga tak licin ataupun meninggalkan sidik jari.
Hal mencolok lainnya ada di kamera belakang, yang mana sekelilingnya ditambahkan cincin metal. Material itu membuat ponsel terlihat makin anggun jika dilihat saksama.
Adapun isi boksnya mencakup Xiaomi 12 Lite, adaptor charger, kabel USB-C, SIM ejector, case silikon, panduan, dan kartu garansi.
Layar
Xiaomi 12 Lite mengusung layar AMOLED 6,55 inci, resolusi Full HD+ atau 1080 x 2400 piksel, refresh rate 120Hz, touch sampling rate 240Hz, HDR10+, Dolby Vision, kecerahan puncak 950 nits, dan dilapisi Corning Gorilla Glass 5.
Saat dipakai untuk melihat video di YouTube atau menonton film, Xiaomi 12 Lite bisa menampilkan gambar yang amat memuaskan. Video dengan format 2160p di YouTube juga bisa tampil dengan jelas, mulus, dan kaya warna.
Menariknya, sensor sidik jari dalam layar di Xiaomi 12 Lite juga bisa mengukur detak jantung. Jadi jika kalian tak punya smartwatch, detak jantung bisa diukur langsung dari ponsel tersebut.
Hal minusnya ada di opsi refresh rate yang hanya tersedia 60Hz dan 120Hz, tidak ada opsi otomatis. Jadi selama pemakaian kami langsung memilih opsi 120Hz agar layar lebih mulus saat berselancar, meskipun baterainya jadi lebih boros.
Kamera
Xiaomi 12 Lite membawa kamera utama Samsung HM2 108MP, kamera ultrawide 8MP, dan kamera makro 2MP. Sementara kamera selfie membawa lensa Samsung GD2 beresolusi 32MP.
Kamera Xiaomi 12 Lite itu bisa mengambil foto dengan amat baik ketika siang hari dalam kondisi outdoor. Misalnya saat memotret taman atau memotret gedung, foto di objek utama maupun pelengkap bisa tampil tajam dan warnanya amat jelas alias tak berlebihan.
Hasil foto ini bisa ditampilkan baik itu dari lensa utama maupun lensa ultrawide. Artinya, perbedaan lensa itu tidak mempengaruhi hasil foto.
Begitu pula dengan kondisi outdoor saat cahaya cukup. Hasil gambar bisa tampil tajam dengan warna yang tidak kontras.
Tapi saat dipakai untuk foto malam hari, bisa dibilang kameranya itu sedikit 50:50. Baik itu digunakan dalam outdoor maupun indoor.
Di satu sisi, kamera Xiaomi 12 Lite bisa mengambil foto malam dengan tajam dan warnanya cukup terang. Ini berlaku untuk kamera utama maupun ultrawide.
Tapi di momen tertentu, hasil gambarnya bisa sangat payah. Cahaya lampu tampil bias, warna hitam gedung terlalu dominan, serta fotonya tidak tajam apabila diperbesar (zoom).
Sementara hasil videonya mampu merekam dalam format 4K dengan 30fps. Format video maksimal itu memang lebih lancar, tapi kerap kali tidak stabil alias bisa goyang.
Performa
Xiaomi 12 Lite diperkuat chipset Snapdragon 778G yang dipasangkan dengan RAM 8GB dan storage 256GB. Ponsel menjalankan MIUI 13 berbasis sistem operasi Android 12.
Saat dites di AnTuTu v.9.4.1, skor Xiaomi 12 Lite tembus 511.453 poin. Ini adalah skor yang normal untuk ponsel kelas mid-range yang diperkuat chipset Snapdragon 778G.
Di atas kertas, performa Xiaomi 12 Lite memang cukup memuaskan. Namun kami tetap mengetesnya dengan memainkan tiga game seperti Mobile Legends, PUBG Mobile, dan Genshin Impact.
Di tes Mobile Legends, Xiaomi 12 Lite bisa menampilkan opsi Refresh Rate Super dan Grafis Ultra. Sementara di PUBG Mobile, ponsel bisa mencapai opsi Grafis HDR dan Frame Rate Ultra.
Dengan grafik tertinggi itu, Xiaomi 12 Lite bisa sangat nyaman dimainkan. Kami tidak menemukan kondisi lag, freeze, atau patah-patah saat main game.
Kemudian saat memainkan Genshin Impact, Xiaomi 12 Lite sebenarnya bisa menampilkan opsi Grafik tertinggi. Tapi jika dimainkan terlalu lama, ponsel mulai mengeluarkan suhu panas hingga 40 derajat Celcius dan mulai sedikit patah-patah.
Tapi saat diubah ke opsi Grafik Menengah, Genshin Impact mulai bisa dimainkan dengan baik. Bermain game dalam waktu lama pun jadi lebih stabil, berbeda dengan opsi grafik tinggi sebelumnya.
Baterai dan fitur lain
Baterainya berkapasitas 4.300mAh dengan charger 67W. Fitur lainnya mencakup dual SIM, 5G, USB-C, NFC, Dolby Atmos, hingga sensor sidik jari dalam layar.
Baterainya memang lebih kecil ketimbang standar ponsel saat ini yang kebanyakan berkapasitas 4.500 hingga 5.000mAh.
Jika dilihat dari statistik baterai di atas kertas, kapasitas 92 persen bisa menyediakan waktu siaga hingga 20 jam 49 menit.
Untuk pemakaian ringan seperti kamera, buka aplikasi media sosial, hingga YouTube, baterai Xiaomi 12 Lite tak mampu bertahan hingga seharian. Jadi baterai penuh sejak jam 8 pagi, tapi habis ketika jam 8-9 malam.
Lalu ketika pemakaian berat seperti menyimak obrolan Twitter Spaces selama 52 menit, baterai bisa berkurang hingga 20-25 persen.
Meski baterainya kecil, charger 67W itu sangat membantu untuk mengisi daya. Charger 27 menit bisa mengisi dari 2 persen ke 61 persen, sementara charger penuh membutuhkan waktu sekitar 50 menit.
Kesimpulan
Xiaomi 12 Lite sepertinya cocok untuk para kalangan perempuan yang memang lebih tertarik ke desain.
Desain pink glossy dengan efek gradasi saat kena cahaya, komponen ring yang mengelilingi kamera, bingkai datar, panel belakang berbahan polikarbonat tanpa licin ataupun sidik jari menjadi alasan kami menguatkan klaim desain apik tersebut.
Selain desain cantik, Xiaomi 12 Lite juga membawa nilai plus di kamera dan performa. Kamera 108MP sangat baik untuk foto outdoor, Snapdragon 778G pun ikut melengkapi performanya yang gahar untuk ponsel kelas menengah.
Jadi meskipun keunggulannya lebih berat ke desain, Xiaomi 12 Lite tetap tidak melupakan poin lain layaknya kamera dan performa. Jangan lupa juga charger 67W yang membuatnya makin kencang saat pengisian daya.
Adapun minus Xiaomi 12 Lite terasa di kameranya yang tidak konsisten, tepatnya ketika mengambil foto malam hari seperti yang kami jelaskan di atas.
Baterai 4.300mAh yang kecil juga mungkin tak cocok bagi mereka yang sibuk beraktivitas seharian. Untungnya poin ini ditambal dengan charger 67W yang amat kencang.
Dengan plus minus di atas, Xiaomi 12 Lite tentu masih sangat recommended untuk kalian yang mencari ponsel kelas mid-range. Harga Xiaomi 12 Lite Rp 5.799.000.