Suara.com - Setelah menyaring 30 peneliti dari ratusan peneliti muda potensial yang tersebar di berbagai daerah, program pengembangan kapasitas pemimpin sains kelas dunia pertama di Indonesia Science Leadership Collaborative resmi diluncurkan pada 18- 19 Juli 2022.
Ilmuwan Indonesia dari dalam dan luar negeri ramai-ramai menyampaikan dukungan terhadap peluncuran program yang dirancang oleh The Conversation Indonesia bersama sejumlah pakar internasional ini.
Dr. Sastia Putri, Ketua Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4) yang juga merupakan associate professor di Osaka University, Jepang, menyampaikan bahwa program ini adalah inisiatif yang sangat baik untuk pengembangan sumber daya manusia Indonesia di masa depan.
“Program ini akan berdampak positif bagi usaha kita agar siap menyambut Indonesia Emas di 2045,” kata Sastia dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (18/7/2022).
Baca Juga: Ilmuwan: Perubahan Gejala Utama Covid-19 Varian Baru Tanda Mutasi Virus
Hal serupa juga disampaikan oleh ilmuwan senior Indonesia yang merupakan pendiri Lembaga Eijkman sekaligus mantan Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia, Prof. Sangkot Marzuki. Ia menilai program yang menitikberatkan aspek kepemimpinan peneliti ini sebagai terobosan yang patut didukung bersama.
“Kunci keberhasilan untuk membangun ekosistem riset yang sehat adalah membangun generasi yang bukan saja unggul dalam kemampuan riset dan keilmuannya, tapi juga memiliki kapasitas sebagai pemimpin, yang dapat menarik ilmuwan-ilmuwan terbaik di sekitarnya, membangun kolaborasi interdisipliner dan internasional, serta menarik pendanaan untuk risetnya,” ujar Prof. Sangkot.
Dukungan dari para ilmuwan juga terlihat dalam rancangan program ini. Baik ilmuwan di Indonesia maupun ilmuwan diaspora di berbagai negara seperti Inggris, Amerika, dan Jepang akan terlibat secara langsung sebagai mentor bagi 30 peneliti terpilih.
Dengan diluncurkannya program ini, 30 peneliti terpilih telah resmi memulai perjalanan selama sembilan bulan ke depan. Selain mendapatkan mentoring, para peneliti juga akan mengikuti rangkaian lokakarya, mulai dari lokakarya kepemimpinan transformasional sampai dengan lokakarya komunikasi sains, juga berbagai kegiatan kolaboratif lainnya.
Peluncuran program yang dilaksanakan pada 18 Juli 2022 ini dibuka oleh sejumlah pembicara internasional, mulai dari Guru Besar Universitas Gadjah Mada yang juga menjabat sebagai Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasinal (BRIN) Prof Adi Utarini, sampai dengan ilmuwan yang dikenal atas jasanya membangun riset dan inovasi di India Dr. R. A. Mashelkar.
Baca Juga: Ilmuwan Peringatkan Semburan Langsung Badai Matahari Besok, Waspadai Terjadi Gangguan GPS
Selain itu, duta permakultur global Morag Gamble, serta pakar pengembangan kepemimpinan Jaroslav Dokoupil juga ikut memberikan materi pada acara program bertajuk Future Possibilities ini.
Peluncuran ini diharapkan menjadi pemantik bagi para peneliti untuk mulai memperluas pemikiran mereka di luar peran dan lingkungannya saat ini, sebuah langkah awal untuk mendorong terbentuknya pemimpin sains yang mampu menghasilkan ide-ide serta inovasi baru, serta memimpin proyek-proyek riset kolaboratif di masa yang akan datang.
Lebih jauh lagi, Prodita Sabarini selaku Editor Eksekutif The Conversation Indonesia dan Habibah Hermanadi selaku Program Officer dari Science Leadership Collaborative berharap program ini dapat menjawab kebutuhan pengembangan kapasitas yang menyeluruh bagi peneliti Indonesia.