Jangan Salah Lagi, Polusi Udara Paling Parah di Jabodetabek Terjadi Pagi Hari

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 19 Juli 2022 | 19:16 WIB
Jangan Salah Lagi, Polusi Udara Paling Parah di Jabodetabek Terjadi Pagi Hari
Deretan gedung bertingkat tersamar kabut polusi udara Jakarta, Jumat (17/6/2022). Kualitas udara Jakarta disebut yang terburuk di dunia pada Juni 2022. [Antara/Aprillio Akbar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lembaga Nafas Indonesia mengatakan bahwa di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi tingkat polusi udara pada pagi hari lebih tinggi dibandingkan pada siang atau sore.

"Polusi udara paling tinggi bisa di pagi hari, kaitannya dengan atmosfer juga. Ini sesuatu yang terjadi di semua kota urban, bukan cuma di Jakarta," kata Co-founder Nafas Indonesia Piotr Jakubowski dalam sebuah kelas jurnalis yang digelar komunitas Bicara Udara di Jakarta, Selasa (19/7/2022).

Polusi udara masih menjadi ancaman kesehatan warga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Bahkan, tidak sedikit yang salah kaprah memahami kualitas udara.

Hasil riset startup Nafas sepanjang 2022, sebanyak 75 persen warga Jabodetabek menganggap udara pagi lebih baik dibandingkan waktu lain.

Berdasarkan data Nafas pada Juni 2022, polusi PM2.5 paling tinggi saat pagi hari dan baru membaik pada pukul 09.00 pagi sampai 16.00 WIB.

Piotr menerangkan kesalahan persepsi tersebut membuat animo masyarakat berolahraga pada pagi hari lebih besar.

"Mispersepsi terbentuk karena menganggap udaranya terasa sejuk, kondisi lalu lintas sepi, dan minim polusi," katanya.

Menurut data Nafas, waktu yang ideal untuk melakukan olahraga mulai pukul 14.00 hingga 17.00 WIB karena polusi tinggi justru berada pada pagi dan malam hari.

Lebih lanjut, Piotr menyampaikan bahwa kualitas udara tidak hanya dipengaruhi dari jumlah kendaraan yang lalu lalang, melainkan akibat banyak faktor.

Baca Juga: Begini Cara Mudah Cek Polusi Tanpa Harus Gunakan Aplikasi Pengukur Kualitas Udara

Saat PPKM darurat diberlakukan di Jakarta, kualitas udara di kota tersebut bahkan masih dalam level tidak sehat meskipun mobilitas masyarakat telah berkurang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI