Suara.com - Intel mengumumkan rencananya untuk menaikkan harga prosesor ke para konsumen.
Pengumuman ini merupakan kelanjutan setelah diutarakan pertama kali pada laporan pendapatan perusahaan di tanggal 28 April.
Dilaporkan CNBC, Minggu (17/7/2022), kenaikan harga chip Intel ini akan terjadi pada musim gugur Amerika Serikat atau sekitar September-Oktober. Adapun persentase kenaikan biaya mencapai 10-20 persen.
Kenaikan harga chip Intel ini akan mencakup produk unggulan seperti CPU untuk server dan komputer.
Baca Juga: Qualcomm Siapkan Chip Baru untuk Jam Tangan Pintar
Itu juga berdampak pada item seperti chip khusus Wifi dan konektivitas lainnya.
Kenaikan harga prosesor Intel terjadi lantaran adanya krisis rantai pasokan yang dipicu dari pandemi.
Akibat itu, banyak produsen komputer dan smartphone yang kesulitan mendapatkan komponen tersebut untuk produk mereka.
Di laporan lain, Intel juga membekukan lowongan kerja baru untuk divisi desktop PC dan chip laptop pada bulan lalu.
Hal ini dilakukan demi efisiensi biaya yang dilakukan perusahaan, sebagaimana dikutip dari memo internal Intel.
Baca Juga: Tinggalkan Exynos, Samsung Galaxy S23 Hanya Pakai Prosesor Qualcomm?
Melansir Gadgets360, memo itu mengatakan kalau perekrutan dapat dilanjutkan dalam waktu dua minggu usai divisi mengevaluasi kembali prioritas perusahaan.
"Peningkatan fokus dan prioritas dalam pengeluaran akan membantu kami menghadapi ketidakpastian makro-ekonomi, menjalankan strategi kami, dan memenuhi komitmen kami ke para pelanggan, pemegang saham, dan karyawan," jelas Intel dalam memo tersebut.