Komunitas Digital Kembangkan UMKM Indonesia

Dythia Novianty Suara.Com
Minggu, 17 Juli 2022 | 07:31 WIB
Komunitas Digital Kembangkan UMKM Indonesia
Ilustrasi ekonomi digital. [Pexel/Olya Kobruseva]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perkembangan internet dan dunia digital tidak hanya di kota besar tetapi juga di desa kecil.

Menurut Founder Belajarlagi, Muhammad Faiz Ghifari, hal ini menjadi opportunity bagi masyarakat kecil untuk membangun komunitas digital dan memulai mengembangkan startup kecil.

“Perkembangan ekonomi digital yang pesat harus bisa dimanfaatkan oleh komunitas digital di daerah untuk mengembangkan UMKM agar terhubung dengan dunia digital”, jelas Muhammad Faiz, dalam keterangan resminya, Minggu (17/7/2022).

Dia mengatakan, masa depan ekonomi digital Indonesia akan berkembang pesat dan Indonesia akan menjadi pangsa pasar digital ekonomi yang sangat besar.

Baca Juga: Ekonomi Digital Akan Ciptakan 2,5 Juta Lapangan Kerja Baru di Indonesia pada 2024

“Manfaatkan peluang yang ada, jangan hanya brand besar saja yang memanfaatkan ekonomi digital, mari kita mulai dari hal kecil disekitar kita untuk membangun ekonomi digital Indonesia bersama-sama”, tegasnya.

Sementara itu, Praktisi SEO, Ricky Nanda Putra memberikan tips kepada pelaku Ekonomi Digital.

Ilustrasi ekonomi digital. (Freepik)
Ilustrasi ekonomi digital. (Freepik)

“Selaku pelaku dunia digital kita harus memperhatikan beberapa aspek dalam membuat konten agar menarik calon pembeli," ungkapnya.

Misal, tambah dia, foto produk yang ditampilkan terkesan profesional dan tidak seadanya meskipun hanya menggunakan handphone untuk mengambilnya.

“Tampilkan video produk disertai dengan penjelasan yang detail sehingga penonton paham akan produknya dan sertai dengan penjelasan atau caption yang spesifik supaya calon pembeli tertarik untuk mencobanya”, jelas Ricky.

Baca Juga: Exabytes dan Google Cloud Berkolaborasi untuk Bantu Digitalisasi UMKM

Sedangkan Wuri Nugraeni, Founder komunitas blogger Gandjel Rel, mengatakan komunitas digital harus menjadi pemeran utama dalam pencegahan kejahatan dan penipuan online.

“Sebagai komunitas digital, kita harus bisa menyajikan konten-konten edukasi kepada masyarakat tentang keamanan digital, terutama pada pelaku ekonomi digital. Hal ini karena pelaku ekonomi digital rentan menjadi korban penipuan online," tuturnya.

Wuri juga mengajak pelaku ekonomi digital untuk mengembangkan bisnisnya melalui media digital dengan membuat konten yang berhubungan dengan bisnis mereka.

“Mulai aja dulu membuat satu konten yang sesuai dengan kemampuan yang kita miliki, kalau bisa kita mulai dari sekarang dan lakukan secara konsisten agar memiliki jangkauan yang luas dan masyarakat jadi mengenal bisnis kita,” kata dia.

Sedangkan Andi Muslim mengatakan, saat ini dunia digital memiliki berbagai tantangan, seperti mengaburnya wawasan kebangsaan, menipisnya kesopanan dan kesantunan.

Bahkan, menurutnya, saat ini di dunia digital seakan menghilangnya budaya Indonesia dan media digital seakan menjadi panggung budaya asing.

Ilustrasi digitalisasi. [Buffik/Pixabay]
Ilustrasi digitalisasi. [Buffik/Pixabay]

"Kita harus bangga akan kekayaan budaya bangsa ini dan kita harus bisa memanfaatkan itu, dengan melakukan Digitalisasi Budaya dan mendokumentasikannya sehingga menjadi peluang untuk mewujudkan kreativitas dan peluang usaha," kata dia.

Andi menyontohkan, negara maju seperti korea Selatan yang sangat bangga akan produk K-pop nya, mereka melakukan digitalisasi dan pengenalan budaya di dunia digital melalui komunitas digital, sehingga hal tersebut menjadi peluang bagi mereka untuk mengembangkan ekonomi digitalnya.

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD Siberkreasi juga terus mendukung perkembangan literasi masyarakat Indonesia, termasuk perkembangan Ekonomi Digital.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI