Suara.com - PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) berupaya menjadi game changer dalam sektor teknologi digital Indonesia.
Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys, mengatakan bahwa perusahaan telekomunikasi berbasis teknologi ini terus bertumbuh dan tahun ini adalah momentum memasuki era transformasi digital.
Di kesempatan yang sama, Board Member Sinar Mas, Franky Oesman Widjaja melihat ini tentang bagaimana Indonesia ini bisa betul-betul masuk ke era digitalisasi yang full scale.
Menurutnya, Indonesia beruntung karena sudah punya roadmap di depan, seperti Jepang, Korea, China, semua ini sudah 6-7 tahun di muka.
Baca Juga: Gandeng Erafone, Smartfren Hadirkan Kartu Perdana Unlimited Nonstop 60 GB Khusus
"Kita bisa betul-betul akselerasi tanpa banyak menghabiskan tenaga belajar dari awal, sehingga bisa lebih cepat,” ujar Franky dalam keterangan resmi, Jumat (15/7/2022).
Sementara Wakil Presiden Komisaris Smartfren, Ferry Salman menilai perseroan telah siap menyongsong digitalisasi berskala penuh tadi.
Di tahun 2021, pertumbuhan ekonomi nasional mulai bergerak menuju arah pemulihan seiring dengan mulai terkendalinya pandemi virus Covid-19.
"Per 31 Desember 2021, Perseroan mencatatkan pertumbuhan sebesar 11 persen dari pendapatan pada 2020, sekitar Rp 9,4 triliun menjadi sekitar Rp 10,5 triliun pada 2021,” terangnya.
Digital Infrastructure Platform hadir guna menunjang keseluruhan ekosistem digital yang terus
didorong oleh perusahaan.
Baca Juga: Smartfren Luncurkan Kartu Perdana, Gaming Bersama Genesis Dogma dan Infinix
Mulai dari jaringan fiber optic dan fiber to the home (FTTH), infrastruktur mobile boradband, hingga pusat data terintegrasi, tengah dibangun untuk mendukung berbagai lini solusi digital yang dimiliki perusahaan.
Mulai dari startup, media baru yang ditunjang oleh konten dan teknologi streaming, serta teknologi keuangan dan inovasi digital lainnya.