Suara.com - Melihat semakin tingginya kebutuhan pelayanan praktis, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika menggagas sebuah aplikasi super atau Super App yang berisi beragam layanan publik terpadu dalam satu aplikasi.
"Pemerintah sedang menyiapkan public services super apps, suatu aplikasi layanan publik terpadu dalam satu aplikasi," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, beberapa waktu lalu.
Lantas apa itu Super App? berikut faktanya:
1. Super App dibuat untuk mewadahi semua aplikasi
Baca Juga: Ada 19 Lagu, BTS Mendominasi Unique Listener Terbanyak di MelOn!
Menkominfo Johny G Plate menilai banyaknya aplikasi di pemerintah saat ini membuatnya tidak efisien. Menurut dia, kini ada sekitar 24 ribu aplikasi milik pemerintahan dan lembaga yang bekerja masing-masing.
Ia merasa perlu adanya penggabungan dan mereset ulang sederet aplikasi agar nantinya diintergariskan dalam satu aplikasi yaitu Super App.
"Di setiap kementerian dan lembaga pemerintah daerah memiliki aplikasi yang berbeda-beda disetiap sub unitnya, sangat tidak efisien," kata Johnny di Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia 2022, dikutip dari siaran YouTube-nya, Senin (11/7/2022).
2. Aplikasi dari lembaga pemerintah satu persatu akan dihapus
Lebih lanjut, Johnny mengatakan jika penggabungan aplikasi dilakukan dalam Super Apps, maka satu per satu aplikasi milik pemerintah akan dihapuskan.
Baca Juga: Kominfo Mulai Uji Publik RPM Tata Caara Pengenaan Sanksi PSTE
Penggabungan aplikasi dalam Super App itu menurutnya akan lebih efisien dan akan memangkas biaya yang telah dikeluarkan, bahkan hingga puluhan triliun rupiah.
3. Pemerintah berencana akan bangun 4 pusat data berbasis govermet cloud
Untuk mewujudkan Super Appa tersebut, pemerintah berencana akan pusat data berbasis goverment cloud di empat daerah.
Johnny menyebut, dari 2.700 pusat data dan server pemerintah saat ini, baru 3 persennya saja yang berbasis cloud dan hal tersebut akan menyulitkan dalam penyatuan data pemerintah.
Untuk tahap pertama, Johny akan membangun pusat data berbasis cloud di Jakarta, Batam, IKN Nusantara dan Labuan Bajo.
Selain itu juga pembangunan pusat data harus berbasiskan tiga hal, yakni potensi ketersediaan kapasitas listrik yang memadai, koneksi fiber optik, dan cooling water system.
4. Sri Mulyani Ungkap banyaknya aplikasi di pemerintah yang tidak Efisien
Menteri Keuangan Sri Mulayani mengatakan, jika dana APBN yang digunakan dalam transformasi digital tidak hanya bermanfaat bagi pemerintah, tapi juga bagi warga negaranya.
"Transformasi digital di pemerintahan dan pelayanan masyarakat terus dilakukan dengan memperkuat infrastrukturnya," kata dia dalam Leader's Talk FEKDI 2022, Senin (11/7/2022).
Lebih lanjut Sri menyebut jika saat ini terlalu banyak aplikasi baik di Kementerian maupun Lembaga yang memiliki pusat data masing-masing.
Hal tersebut menimbulkan inefisiensi dari sisi biaya dan juga manfaat. Untuk itu ia mendorong Super App untuk segera direalisasikan, agar seluruh data pemerintah dapat terintegrasi dan efisiensi.
Demikian tadi ulasan sejumlah fakta mengenai Super Apps. Semoga bermabfaat dan menambah wawasan kita semua.
Kontributor : Damayanti Kahyangan