Suara.com - Twitter melawan balik Elon Musk setelah ia membatalkan pembelian platform senilai 44 miliar Dolar AS atau Rp 659 triliun itu.
Mereka menuduh Elon Musk secara sadar melanggar perjanjian untuk membeli Twitter.
Dalam surat yang dikirim ke Elon Musk pada Minggu (10/7/2022) dan diserahkan ke regulator pada Senin (11/7/2022), Twitter mengatakan, perusahaan tak melanggar kewajibannya seperti tuduhan Elon Musk.
Mereka juga mengancam menuntut Elon Musk agar segera menyelesaikan pembelian Twitter.
Perusahaan berlogo burung biru itu berencana mengajukan gugatan pada pekan ini di Delaware, Amerika Serikat.
Baca Juga: Gagal Beli Twitter dan Terancam Dituntut, Elon Musk Balas Pakai Meme
Surat Twitter juga menyebut kalau perjanjian merger akan tetap berlaku.
Mereka juga akan mengambil langkah-langkah untuk menyelesaikan kesepakatan.
Akibat konflik itu, saham Twitter turun 11,3 persen pada Senin kemarin.
Ini juga jadi persentase penurunan harian terbesar dalam lebih dari 14 bulan terakhir, seperti dikutip dari Yahoo News Australia, Selasa (12/7/2022).
Sebelumnya, Elon Musk juga menertawakan ancaman Twitter untuk menggugatnya lewat sebuah meme.
Baca Juga: Twitter Uji Fitur CoTweets, Satu Tweet Bisa Ditulis 2 Akun
Meme ini berisi ejekan kalau Twitter bakal mengungkap jumlah akun BOT di pengadilan nanti.
Seperti diketahui, Elon Musk membatalkan pembelian Twitter pada 9 Juli kemarin dengan mahar 44 miliar Dolar AS atau Rp 660 triliun.
Alasan Elon Musk membatalkan beli Twitter karena ia meyakini adanya pelanggaran dalam perjanjian akuisisi.
Disebutkan, tim Elon Musk menemukan banyak akun spam dan palsu lebih dari 5 persen seperti yang diklaim Twitter.