Fakta One Piece: Pengaruh Shirahoshi Sebagai Poseidon

Suara.com - Anime One Piece ada tiga Senjata Kuno yang dikenal yakni Poseidon, Uranus, dan Pluton.

Poseidon diturunkan menjadi Shirahoshi, putri Kerajaan Ryugu, yang ditakdirkan untuk memerintah Raja Laut, makhluk raksasa yang berdiri di puncak rantai makanan Grand Line.

Semula, banyak yang mengira Poseidon adalah sebuah objek, sama seperti Pluton yang merupakan sebuah kapal.

Namun, spekulasi tersebut kemudian terbantahkan ketika fakta menunjukkan bahwa Poseidon adalah putri duyung yang pernah hidup di abad yang hilang.

Baca Juga: Ada-Ada Saja! 5 Karakter Anime yang Baik Ini Ternyata Punya Sifat Genit

Putri duyung yang satu ini mampu berbicara dengan Raja Laut, makhluk laut paling mengerikan yang dapat menimbulkan kehancuran besar.

Cerita kemudian berbagai petunjuk cerita menunjukkan bahwa Shirahoshi adalah Poseidon baru.

Percakapan antara Nico Robin dan Neptunus yang kemudian mengkonfirmasi hal ini, di mana menurut Neptunus, Shirahoshi ternyata adalah Poseidon baru.

Inilah alasan mengapa Shirahoshi kemudian harus sangat dilindungi atau sengaja dikurung di istana Ryugu, agar nyawanya bisa terselamatkan.

Shirahoshi dikenal memiliki kemampuan berbicara dengan ikan atau makhluk laut lainnya seperti Raja Laut.

Baca Juga: Fakta One Piece: Oda Ubah Berbagai Detail Yamato

Berdasarkan informasi dalam cerita, hal ini penting karena Poseidon memiliki peran besar sebagai salah satu Senjata Kuno.

Bahkan, ada spekulasi bahwa Poseidon adalah Senjata Kuno yang melindungi penghuni laut atau makhluk laut.

Ramalan Poseidon

Sebelum Shirahoshi lahir, ada sebuah ramalan yang dibuat oleh Shirley bahwa Neptunus akan memiliki putri dengan kekuatan luar biasa yang bisa menghancurkan dunia.

Para Poneglyph kemudian berbicara tentang Poseidon yang akan memimpin bajak laut Roger untuk pergi ke Pulau Manusia Ikan.

Sesampai di sana, Oden kemudian membaca dua Poneglyph lainnya.

Salah satu Poneglyphs ternyata berisi permintaan maaf dari Joy Boy kepada seluruh populasi Manusia Ikan.

Dia meminta maaf karena gagal menepati janjinya, yang sampai saat ini menjadi pertanyaan besar.

Karena Shirahoshi masih belum lahir saat itu, Roger akhirnya tidak bisa menyelesaikan atau melanjutkan mimpi Joy Boy.

Ketika Shirahoshi akhirnya lahir, sayangnya, Roger sudah meninggal akibat eksekusi angkatan laut.

Butuh beberapa tahun bagi Shirahoshi untuk kemudian membangkitkan kekuatan besar dalam dirinya.

Ketika dia melihat ibunya dianiaya oleh salah satu klan iblis, Donquixote Mjosgard, Shirahoshi mulai menangis.

Ternyata, tangisannya mengundang banyak Sea King. Otohime kemudian mengatakan jika anak ini memiliki kekuatan terkuat di dunia.

Dia menyadari bahwa jika kemudian kekuatan itu jatuh ke tangan yang salah, maka akan terjadi bencana yang sangat besar di dunia ini.

Karena itu, Otohime melakukan segala daya untuk melindungi putrinya. Shirahoshi juga belajar banyak hal setelah bertemu Luffy.

Dia bahkan berani keluar dari zona nyamannya, dan pergi ke Reverie. Sayangnya, Shirahoshi harus mengalami pengalaman tidak menyenangkan yang dialami ibunya.

Kekuatan menghancurkan dunia One Piece

Poseidon memiliki kekuatan untuk dapat berkomunikasi dengan Raja Laut, serta memberi mereka perintah.

Sea Kings sendiri merupakan makhluk laut yang memiliki ukuran sangat besar, yang bahkan dapat dengan mudah menghancurkan sebuah kapal perang atau kapal biasa.

Kekuatan Poseidon sendiri konon awalnya digunakan untuk membawa Nuh, sebuah kapal besar yang sengaja dibuat untuk membawa makhluk laut ke darat.

Sayang, semua rencana tersebut harus gagal. Tugas dan misi ini kemudian diteruskan ke generasi putri duyung berikutnya di kerajaan. Namun, tidak ada yang berhasil membangkitkan kekuatan.

Melihat Shirahoshi yang lemah lembut dan tidak suka kekerasan, Sea Kings yakin jika dia bukanlah ancaman,

Akan tetapi, situasinya mungkin berbeda jika situasi buruk terjadi pada Shirahoshi seperti dia yang ditangkap oleh orang lain.

Raja Laut bukanlah makhluk laut yang tidak punya pikiran. Mereka akan memperhitungkan risiko dan segalanya sebelum menghancurkan sesuatu. [Damai Lestari]