5 Fakta Elon Musk Batal Beli Twitter, Begini Masalahnya

Farah Nabilla Suara.Com
Sabtu, 09 Juli 2022 | 18:37 WIB
5 Fakta Elon Musk Batal Beli Twitter, Begini Masalahnya
Elon Musk (Instagram/@elonrmuskk)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Belum lama ini, ramai diperbincangkan kabar mengenai Elon Musk yang hendak membeli Twitter. Namun, kabarnya Elon Musk batal membeli Twitter dengan alasan terdapat berbagai permasalahan dengan kesepakatan pembelian senilai 44 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

Apa saja fakta-fakta Elon Musk yang batal membeli Twitter? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

1. Twitter dikabarkan Membuat Pernyataan Palsu

Berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh pengacara dari Elon Musk, Twitter tampaknya telah membuat pernyataan palsu dan menyesatkan saat memasuki Merger Agreement.

Baca Juga: Gagal Dibeli, Twitter Bakal Tuntut Elon Musk

Kesepakatan yang dilakukan antara dua pihak tersebut telah termasuk biaya perpisahan senilai 1 miliar dolar AS, jumlah tersebut harus dibayar oleh Musk jika kesepakatan tersebut tidak tercapai.

2. Pihak Twitter Mendesak Musk untuk Melanjutkan Perjanjian

Sebelumnya, pengajuan dari tim hukum Musk tampaknya menunjukkan bahwa miliarder tersebut menganggap perjanjian tersebut tidaklah valid. Namun, pihak Twitter sendiri mengatakan bahwa pihaknya menganggap perjanjian tersebut masih berlaku dan perusahaan media sosial akan mendesak Musk untuk melanjutkannya.

"Dewan Twitter berkomitmen untuk menutup transaksi pada harga dan persyaratan yang disepakati dengan Musk dan berencana untuk mengambil tindakan hukum untuk menegakkan perjanjian merger. Kami yakin kami akan menang di Delaware Court of Chancery," kata Bret Taylor, ketua Twitter, seperti dikutip dari The Independent, Inggris pada Sabtu (9/7/2022).

3. Tuduhan Musk Mengenai Penyembunyian Data Bot Oleh Twitter

Baca Juga: Pajak Tambahan Bagi Miliarder Dunia Tuai Pro Kontra

Musk sempat berulang kali mengatakan bahwa eksekutif Twitter menyembunyikan data bot di platform. Tidak hanya data bot, Musk juga menyebut pihak Twitter juga menyembunyikan akun spam di platform tersebut.

Sebelumnya, pihak Twitter menyebut bahwa perusahaannya hanya memiliki kurang dari lima persen akun bot dari pengguna aktifnya. Namun, Musk tidak mempercayai angka yang disebutkan oleh Twitter.

4. Musk Mencari Data Sendiri Terkait Data yang Diperlukan

Berkaitan dengan jumlah presentase yang disebutkan oleh Twitter, Musk tidak langsung mempercayainya. Kabarnya, sudah hampir dua bulan Musk telah mencari data dan informasi yang diperlukan untuk membuat penilaian independen terhadap prevalensi akun palsu atau spam di Twitter.

5. Twitter dianggap Mengabaikan Permintaan Musk

Dalam laporan yang diajukan oleh Musk, Twitter dianggap telah gagal atau menolak untuk memberikan informasi tersebut. Bahkan Twitter mengabaikan permintaan Musk dengan alasan yang kadang tidak bisa dibenarkan. 

Pengacara Musk menyebut bahwa pihaknya telah meminta informasi secara terperinci tentang bagaimana Twitter menemukan akun spam dan akun palsu, dan menangguhkannya.

Dari semula laporan yang ada, semuanya berfokus pada masalah-masalah dengan akun palsu dan spam. Namun, disebutkan juga bahwasanya Twitter telah mengubah bisnisnya secara signifikan sejak Musk membuat tawaran untuk membelinya, merujuk pada pemecatan sejumlah karyawan tingkat tinggi dalam beberapa pekan terakhir.

Kontributor : Syifa Khoerunnisa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI