Layanan Platform Online Diyakini Tetap Eksis di Masyarakat Meski Masuk Era New Normal

Jum'at, 08 Juli 2022 | 05:53 WIB
Layanan Platform Online Diyakini Tetap Eksis di Masyarakat Meski Masuk Era New Normal
Layanan aplikasi Gojek. [Gojek]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Praktisi Perilaku Konsumen, Yuswohady memperkirakan, layanan online masih tetap eksis dipilih masyarakat Indonesia meskipun saat ini sudah masuk era new normal.

"Di era new normal ini justru masyarakat tetap memanfaatkan fisik (offline) dan digital," ujar Yuswohady dalam konferensi pers bersama Gojek di SCBD, Jakarta Pusat, Kamis (7/7/2022).

Menurut dia, selama pandemi masyarakat memang mulai beralih ke layanan digital ketimbang tatap muka.

Sedangkan di tahun 2022 ini, yang mana Covid-19 mulai mereda di Indonesia, layanan fisik dan online justru jalan beriringan.

Baca Juga: Konsumen Tak Lagi Butuh Transportasi Aman di New Normal tapi Juga Harus Cepat

Yuswohady juga meyakini kalau konsumen layanan digital bakal terus meningkat ke depannya.

Bahkan, ia berani mengklaim kalau perilaku digital dan fisik (atau yang dia sebut omni) bakal permanen di masa depan.

Program baru Gojek, Jaminan Penjemputan Tepat Waktu, di Jakarta, Kamis (7/7/2022). [Suara.com/Dicky Prastya]
Program baru Gojek, Jaminan Penjemputan Tepat Waktu, di Jakarta, Kamis (7/7/2022). [Suara.com/Dicky Prastya]

"Yang jelas konsumsi digital itu meningkat. Jadi meskipun orang sudah memakai layanan fisik sebelum pandemi, lalu ke digital ketika pandemi, dan balik lagi ke fisik di new normal, mereka tetap tak akan meninggalkan digital," papar dia.

"Bahkan justru bisa permanen. Jadi dua market itu akan tumbuh bareng. Sama-sama kuat. Digital itu juga bakal semakin besar nanti," pungkas Yuswohady.

Klaim Yuswohady beriringan dengan riset internal dari Gojek Indonesia.

Baca Juga: Gojek Luncurkan Program Jaminan Penjemputan Tepat, Telat 10 Menit Diberi Hadiah Voucher

Di tahun 2022, transaksi transportasi online meningkat pesat ketimbang 2021 lalu.

Misalnya, penggunaan transportasi online ke area perkantoran meningkat 48 persen. Lalu pusat perbelanjaan meningkat 61 persen.

Sementara simpul transportasi publik seperti stasiun, halte bus, maupun bandara meningkat 77 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI