Suara.com - ImpacttoBuild, sebuah program inkubasi yang dibentuk platform startup kolektif Impactto.
Impactto sendiri merupakan platform pengembang startup kolektif yang memiliki tujuan utama mendemokratisasi ilmu praktis bagi startup tahap awal untuk mencapai tahapan Product-Market Fit (PMF).
Misi utamanya adalah membantu startup-startup tahap awal (early-stage) dalam proses mencapai PMF.
ImpacttoBuild fokus menggali dan mendiagnosa pain points masing-masing startup untuk merancang kurikulum terpersonalisasi serta sesuai kebutuhan startup terpilih.
Baca Juga: Pemerintah Harus Dorong Startup Bangun Pusat Data di Indonesia
Program ImpacttoBuild Batch pertama telah melakukan seleksi dan memilih 20 startup yang sedang dalam proses diagnosis data traction dan pain points.
Sesi diagnosis ini bertujuan untuk mendalami tantangan yang dihadapi startup peserta dan bagaimana kemajuan tim dalam perancangan solusinya.
Selanjutnya, lima startup dari 20 startup akan mendapatkan bimbingan yang lebih intensif dan terarah melalui proses 1-on-1 Coaching Sessions dengan Coach Impactto dan Impactto Partner and Team.
Mereka juga akan mendapatkan tech support dari program ImpacttoBuild.
Coach-coach yang dihadirkan berasal dari kalangan startup-startup yang sudah terbukti menemukan masalah dan solusi yang tepat untuk pasar masing-masing.
Baca Juga: Grab Gandeng BRI Ventures Gelar Program Akselerasi Startup
Setelah menuntaskan pelatihan tersebut, kelima startup akan membagikan profil, pengalaman, serta pertumbuhan yang dialami selama program di acara puncak ImpactDay, yang akan tayang secara live di akun youtube Impactto.
Menurut Ariance Valentina, Associate Impactto & Program Manager ImpacttoBuild, Impactto percaya masih ada banyak miskonsepsi di dunia startup.
Misalnya, founders yang belum memiliki practical knowledge dalam membangun startup, belum memiliki product roadmap konkrit, hanya berfokus pada penggalangan dana tanpa proyeksi yang jelas, dan banyak lagi.
"Itulah kenapa kami menyuarakan semangat #GoWithTheFoe, dimana kami ingin mendampingi setiap startup untuk ‘menyukai’ masalah, fokus pada pengguna, menciptakan solusi yang dibutuhkan khalayak luas, dan punya strategi solid dalam mencapai profitabilitas," jelasnya.
Menurut dia mindset yang tepat akan menjadi kunci dalam memicu inovasi dan mendukung para founders untuk meraih PMF dan menyukseskan bisnis mereka.
Untuk menyukseskan program ini, Impactto sendiri bekerja sama dengan beragam Innovation Partner.
Mereka adalah mitra inovasi dengan visi yang sejalan dengan program ImpacttoBuild, yakni untuk membantu para startup tahap awal mendapatkan PMF agar dapat berkembang lebih pesat dan secara berkelanjutan (sustainable).
Saat ini, para Innovation Partner dari ImpacttoBuild adalah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI, Midtrans, WGSHub, dan Panasonic.
Masing-masing Innovation Partner memiliki perannya sendiri dalam menyediakan dukungan bagi peserta.
“Misalnya, partner kami WGSHub berupaya membantu startup tahap awal dengan cara menyalurkan talenta ahli teknologi yang nantinya dapat membantu proses pembangunan produk/teknologi," tambah Ariance.
Di batch pertama 2022, ada 20 startups yang telah terpilih untuk dapat mengikuti Exclusive Group Coaching.
Nantinya, semua startup yang mengikuti ImpacttoBuild juga akan tergabung di ImpacctoCollective, platform dan wadah berkumpul bagi praktisi startup se-Indonesia untuk saling berbagi ilmu dan best practices.