Suara.com - Industri esports kini tak hanya lagi sekadar membahas tentang kompetisi game.
Seiring perkembangannya, esports juga bisa menyajikan hiburan ke para penggemarnya.
Maka dari itu muncullah istilah esportstainment, yakni esports yang bukan lagi menyajikan kompetisi, tapi juga untuk hiburan atau entertainment.
Esports sekarang bergeser ke arah entertainment itu karena saat ini ada YouTube dan digital platform lainnya, menjadikan esports tak terpisahkan dari dunia lifestyle dan entertainment.
Baca Juga: Delapan Tim Siap Bertarung di Grand Final Super Esport Series Season 2
"Secara natural, esports kemudian berubah menjadi menjadi esportstainment," kata Co-founder dan CGO RevivaLTV, Irliansyah Wijanarko, dalam webinar bersama UniPin, dikutip Minggu (3/7/2022).
Irli menambahkan, esportstainment hadir dari esports itu sendiri. Tapi bisa saja pasarnya ikut bergeser dan menyesuaikan dengan tren yang ada.
"Nyawanya esports adalah kompetisi. Namun, segala ekosistem di sekitar esports tersebut makin lama makin berkembang dan bakal lebih banyak pasarnya ketimbang kompetisinya itu sendiri," sambung dia.
Sementara itu, Ericko Lim menjelaskan bahwa esportstainment adalah sebuah jalan keluar bagi para pemain profesional yang tidak terlalu berhasil.
"Enggak semua pro player bisa jadi nomor satu, membuatnya berhasil dan menjadi kaya. Esportstainment adalah escape route untuk mereka gain more money," kata YouTuber sekaligus mantan pro player dan caster di ranah esports itu.
Baca Juga: Live Streaming Grand Final MLBB SEA Games 2022, Indonesia vs Filipina Pagi Ini
Meski tampak menggiurkan, menjajaki esportstainment bukanlah hal yang mudah.
Ericko menilai kalau mengetahui karakteristik dan keunikan diri bisa menjadi kunci keberhasilan di esportstainment.
"You need to know your strong point, kamu harus riset, misalnya kamu harus tau apakah kamu lucu, suka marah-marah, atau bagaimana. Jadi harus tau karakteristik dirimu. Selain itu, dukungan komunitas juga penting banget," kata Ericko Lim.