Suara.com - Elon Musk baru saja melewati 100 juta pengikut di Twitter, menjadi pengguna keenam di platform yang mencapai jumlah pengikut sembilan digit.
Menurut SocialBlade dilansir laman The Verge, Rabu (29/6/2022), Elon Musk mencapai tonggak sejarah antara 26 Juni dan 27 Juni, mendapatkan lebih dari 150.000 pengikut antara dua hari.
Hingga tulisan ini dimuat, Elon Musk sudah memiliki 100.100.000 pengikut.
Mencapai tonggak sejarah itu menarik karena beberapa alasan.
Baca Juga: Minta Perusahaan Teknologi Mendaftar, Kominfo Sebut Nama Google, Netflix, Twitter dan Facebook
Pertama adalah fakta yang jelas bahwa Elon Musk saat ini sedang dalam proses membeli Twitter seharga 44 miliar dolar AS.
Hal ini menempatkannya pada posisi unik sebagai satu-satunya pemimpin jaringan media sosial utama yang benar-benar pandai menggunakan jaringan media sosial mereka.
Sebaliknya, halaman Facebook CEO Meta Mark Zuckerberg secara luas menjadi umpan siaran pers, sementara kepala Instagram Adam Mosseri memiliki kehadiran sakarin yang sama di platform yang dia kelola.
Elon Musk memiliki perbedaan penggunaan Twitter dari lima akun lain yang telah mencapai angka 100 juta pengikut.
Akun Barack Obama sering memosting pembaruan, tetapi semuanya dianggap dan kepresidenan seperti yang diharapkan.
Baca Juga: Akun Twitter ini Diam-diam Foto Wanita Muda dan Ibu-ibu di Warung hingga Fitting Room, Bikin Resah!
Sementara Rihanna, Katy Perry, dan Cristiano Ronaldo memiliki jenis kehadiran Twitter yang dilakukan secara profesional oleh tim komunikasi.
Aspek menarik kedua dari Elon Musk yang mencapai 100 juta pengikut adalah pertanyaannya berapa banyak dari akun ini yang asli dan berapa yang palsu?
Twitter secara konsisten memperkirakan bahwa kurang dari 5 persen akun di platformnya adalah bot, tetapi Elon Musk telah menyuarakan kekhawatiran bahwa jumlahnya bisa jauh lebih tinggi.
Elon Musk mengancam akan meninggalkan kesepakatannya untuk membeli Twitter jika perusahaan tidak menyediakan lebih banyak bukti.
Twitter dilaporkan telah merespons dengan memberi datanya sebagai tanggapan atas klaim Musk.