Suara.com - Ahli paleontologi menemukan lubang pusar di perut tertua yang pernah diketahui pada fosil dinosaurus berusia 125 juta tahun.
Termasuk dalam genus Psittacosaurus, fosil tersebut juga memiliki lubang pantat dinosaurus pertama yang pernah ditemukan.
Psittacosaurus hidup selama periode Cretaceous, yaitu antara 145 juta hingga 66 juta tahun lalu.
Para ahli menemukan pusar ini setelah memaparkan fosil tersebut dengan sinar laser yang terkonsentrasi.
Baca Juga: Mirip T-rex, Ilmuwan Temukan Fosil Dinosaurus Berwajah Bulldog
Dalam studi yang diterbitkan di jurnal BMC Biology pada 7 Juni, para ilmuwan mengatakan, melihat jejak tipis bekas luka pusar yang merupakan ketidakselarasan dalam pola kulit dan bersisik di atas perut dinosaurus.
Mamalia yang melahirkan memberikan nutrisi dari plasenta, burung dan reptil mendapatkannya dari kantung kuning telur yang terhubung ke perut hewan melalui pembuluh darah.
Saat makhluk ini menetas, kuning telur diserap ke dalam tubuh dan hanya bekas luka di perut yang tersisa.
Bagi sebagian besar burung dan reptil, bekas luka akan sembuh dalam beberapa hari atau minggu.
Tetapi bagi beberapa reptil, termasuk buaya, dapat memiliki bekas luka.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Fosil Stegosaurus di Asia, Jadi yang Tertua di Dunia
Temuan fosil ini memberikan wawasan baru tentang dinosaurus dan indikasi bahwa beberapa dinosaurus memang memiliki bekas luka yang tidak sembuh sejak dini.
Fosil yang dikenal sebagai SMF R 4970 ini, merupakan jenis ceratopsian awal bernama Psittacosaurus mongoliensis yang termasuk dalam kelompok herbivora berparuh.
Ditemukan sekitar 20 tahun lalu, fosil tersebut terawetkan dengan baik karena dinosaurus itu memfosil dalam posisi berbaring telentang.
Hal ini juga menyebabkan para ilmuwan menemukan lubang pantat unik.
"Menggunakan pencitraan LSF, kami mengidentifikasi sisik khas yang mengelilingi bekas luka panjang pada spesimen Psittacosaurus. Kami menyebut bekas luka semacam ini sebagai pusar," kata Michael Pittman, asisten profesor di School of Life Sciences, dikutip dari SEA IGN, Senin (27/6/2022).
Menurutnya, spesimen ini adalah fosil dinosaurus pertama yang mengawetkan pusar.
Selain penting bagi ilmu pengetahuan, fosil ini juga telah menjadi subyek dari kontroversi repatriasi yang sengit.
Fosil itu ditemukan di wilayah China yang tidak diketahui pada sekitar 1980-an atau 1990-an.
Diduga diselundupkan ke luar negeri serta dijual ke pasar bawah tanah Eropa sebelum dibeli dan dipajang di Museum Senckenberg, Jerman, pada 2001.