Suara.com - CEO Meta, Mark Zuckerberg meyakini kalau metaverse bisa menjadi bagian besar dari bisnis operator social network di paruh kedua dekade ini. Bahkan dunia virtual itu bisa menjangkau hingga 1 miliar orang.
"Pada dasarnya kami berharap bisa mendapatkan sekitar satu miliar orang di metaverse yang melakukan perdagangan ratusan dolar, membeli barang digital, konten digital, atau hal-hal untuk mengekspresikan diri," tutur Zuckerberg, dikutip dari CNBC, Senin (27/6/2022).
"Jadi baik itu baju untuk avatar mereka atau barang digital berbeda untuk rumah virtual mereka, atau hal-hal yang menghiasi ruang konferensi virtual mereka, alat untuk lebih produktif di virtual dan augmented reality (AR) dan di seluruh metaverse," sambung dia.
Zuckerberg memang berambisi membawa perusahaannya menuju metaverse. Bahkan ia mengganti nama perusahaan dari Facebook menjadi Meta.
Baca Juga: Pelaku Industri Bidang Blockchain Sambut Baik Arahan Pemerintah tentang Metaverse
Ia juga yakin kalau pengalaman di metaverse bisa lebih dalam ketimbang sekadar teks, foto, atau video seperti yang ada di Facebook dan Instagram. Untuk itulah Zuckerberg yakin kalau metaverse akan jadi tema besar di dekade berikutnya.
Zuckerberg percaya kalau pengalaman di metaverse bisa menumbuhkan rasa kebersamaan, bahkan untuk mereka yang terpisah antarnegara. Dia mengatakan dunia virtual memungkinkan pengguna melakukan kontak mata dan audio spasial untuk komunikasi, berbeda seperti video call yang ada saat ini.
Untuk itulah Meta tengah menyiapkan ekosistem untuk terjun ke metaverse, yang mencakup hardware maupun software.
"Diharapkan juga metaverse bisa membuat pertumbuhan ekonomi menjadi lebih besar," ujar dia.
Baca Juga: Tren Metaverse Bikin Belanja Offline Bukan Sekadar Beli Barang