Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berkomitmen untuk terus menggiatkan literasi mengenai ekonomi digital lewat Gerakan Literasi Digital Nasional (GLDN) agar masyarakat Indonesia tidak hanya cakap digital tapi juga bisa memahami dengan baik pentingnya privasi di ruang digital.
"Peningkatan literasi digital terhadap masyarakat merupakan suatu yang sangat urgent. Karena masyarakat diharapkan dapat menjadi pribadi yang siap dan cakap atas segala bentuk kegiatan ekonomi digital sehingga era digitalisasi ini dapat menjadi sebuah kesempatan emas bagi kita semua," kata Koordinator Literasi Digital Kementerian Kominfo Rizki Ameliah, Jumat (24/6/2022).
Rizki menjelaskan saat ini Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang membaik di tengah upaya berdampingan dengan COVID-19, salah satunya berkat kehadiran akses ekonomi digital yang semakin inklusif.
Data Bank Indonesia (BI) mencatat nilai transaksi uang elektronik di awal triwulan 2022 mengalami pertumbuhan hingga 42,06 persen dan transaksi perbankan digital mencapai 34,9 persen jika dibandingkan dengan kondisi di tahun sebelumnya.
Baca Juga: Kewajiban PSE Privat Mendaftar di Kominfo Dorong Ruang Digital Lebih Aman
Tentunya pertumbuhan itu akan tetap terjadi, maka dari itu menyiapkan talenta digital yang tidak hanya mampu menggunakan tapi juga memahami dengan baik layanan keuangan digital menjadi penting.
"Pesatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang mendorong inklusi keuangan tentu harus dibarengi dengan berbagai upaya sosialisasi dan edukasi terhadap masyarakat. Hal tersebut dilakukan untuk terus memastikan perlindungan konsumen terjaga sehingga kepercayaan terhadap industri baru ini bisa terus dipercaya oleh masyarakat luas," kata Rizki.
Keinginan Indonesia mendorong pemerataan akses literasi terhadap keuangan digital juga tidak hanya dilakukan di dalam negeri tapi juga di forum internasional.
Rizki menyebutkan dalam Presidensi G20, Kementerian Kominfo melalui Digital Economy Working Group (DEWG) mengusulkan pembahasan ekonomi digital secara menyeluruh.
Tidak hanya membahas masalah pemanfaatannya tapi juga hingga pemahaman masyarakat global terhadap urgensinya menjaga data serta privasi di layanan keuangan digital.
Baca Juga: Kominfo Minta Perusahaan Platform Digital untuk Segera Mendaftar, Ancam Akan Blokir
"Ekonomi digital lewat DEWG di bawah koordinasi Kementerian Komunikasi dan Informatika.Salah satu pembahasannya ini adalah ekonomi digital harus dijaga perlindungan konsumennya sehingga masyarakat dapat terhindar dari hal- hal yang tidak diinginkan," ujarnya.
Untuk itu, Rizki mengajak masyarakat umum di seluruh wilayah Indonesia bisa berpartisipasi aktif mengikuti rangkaian Gerakan Literasi Digital Nasional (GLDN) sehingga bisa memiliki pemahaman yang baik tidak hanya terkait ekonomi digital tapi juga seluruh aspek dasar di ruang digital.
Dengan demikian, visi akselerasi transformasi digital untuk Indonesia Emas 2045 bisa terpenuhi sesuai target.
Kementerian Kominfo mencatat sejak 2021, sekitar 14,5 juta masyarakat telah mengikuti GLDN dan jumlah itu akan bertambah menjangkau lebih banyak masyarakat. [Antara]