Suara.com - Produsen laptop Hewlett-Packard atai HP optimistis kalau permintaan laptop Chromebook di Indonesia bakal tetap tinggi, meskipun saat ini pandemi Covid-19 mulai mereda.
“Kami belum melihat itu (Chromebook) ada penurunan, yang ada demand is higher than supply,” kata Business Personal System Category Manager HP Indonesia, Frans Adiredja, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (23/6/2022).
Frans bercerita, permintaan Chromebook di Indonesia mulai naik tinggi ketika awal pandemi Covid-19, tepatnya tahun 2020. Permintaan tinggi itu sejalan dengan arahan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
“Jadi saat itu Kementerian meminta pengaadaan Chromebook untuk sekolah, mulai dari dasar, menengah dan SMA,” ucapnya.
Baca Juga: HP Indonesia dan Kemendikbudristek Resmikan Inisiatif Transformasi Digital Pendidikan
Dijelaskan Frans, misalnya permintaan Chromebook di tahun 2020 itu 200.000 unit. Tapi ketika pandemi, jumlahnya bisa naik tinggi.
“Namun karena itu pandemi, di mana semua orang meminta perangkat di waktu yang bersamaan, kebutuhan yg seharusnya untuk tahun depan itu ditarik ke tahun saat itu,” katanya.
“Jadi pada saat itu, akan terjadi yang namanya market normalization. Di mana pada saat itu kebutuhan awalnya sudah terpenuhi, nanti untuk tahun berikutnya, maka pasti akan turun, dan itu membuatnya normal lagi,” jelas dia.
Lebih lanjut ia meyakini kalau permintaan laptop Chromebook di Indonesia tetap stabil. Sebabnya, model belajar dan bekerja campuran atau hybrid masih terus berjalan.
“Kita bisa melakukan secara tatap muka, atau secara online, atau dua-duanya. Jadi permintaan market untuk perangkat-perangkat macam notebook, desktop, itu akan tetap tinggi sih untuk saat ini,” jelasnya.
Baca Juga: Beredar Rekaman CCTV Pria Mencuri HP di Konter Warga Paiton Probolinggo, Begini Modusnya
Seperti diketahui, firma riset Canalys menyatakan kalau pengiriman Chromebook turun 60 persen secara year-over-year (YoY) di kuartal satu (Q1) 2022. Angka pengiriman laptop Chromebook tercatat menjadi 4,9 juta unit untuk seluruh dunia.
Amerika Utara, yang menjadi pasar utama Chromebook dengan persentase 72 persen, mengalami penurunan hingga 64 persen.