Perubahan Iklim, Base Camp Gunung Everest Terpaksa Pindah

Senin, 20 Juni 2022 | 11:02 WIB
Perubahan Iklim, Base Camp Gunung Everest Terpaksa Pindah
Base Camp Gunung Everest. [Nature.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Base camp Gunung Everest terpaksa dipindahkan ke bagian yang lebih landai di bawah gunung karena perubahan iklim dan pencairan gletser.

Menurut Taranath Adhikari, direktur jenderal departemen pariwisata Nepal, pihaknya sedang dalam proses memindahkan South Base Camp.

Awalnya berada di ketinggian 5.364 meter ke lokasi dengan ketinggian 200 hingga 400 meter lebih rendah.

Alasan perubahan tersebut karena daerah itu terlalu berbahaya akibat suhu yang tidak stabil dan semakin memanas.

Baca Juga: LIPSUS: Wawancara Moeldoko, MAB Berkomitmen Bantu Bangun Lingkungan yang Baik (Part 2)

Selain itu, gletser yang mencair tidak hanya menyebabkan retakan di sekitar base camp, tetapi pendaki juga semakin terancam oleh batu dan puing yang berjatuhan.

"Kami sekarang sedang mempersiapkan relokasi dan kami akan segera memulai konsultasi dengan semua pemangku kepentingan," kata Adhikari kepada BBC, dikutip dari IFL Science, Senin (20/6/2022).

Temperatur di Base Camp Gunung Everest. [Nature.com]
Temperatur di Base Camp Gunung Everest. [Nature.com]

Aktivitas manusia di luar perubahan iklim juga berdampak pada gunung.

Selain banyak pendaki yang melakukan pembakaran bahan bakar seperti minyak tanah, daerah itu pun dipenuhi dengan kotoran serta kencing manusia dalam jumlah besar.

Diperkirakan bahwa pendaki menghasilkan 4.000 liter urin di base camp setiap hari.

Baca Juga: LIPSUS: Wawancara Moeldoko, Langkah Indonesia dalam Upaya Penanggulangan Perubahan Iklim (Part 1)

Dengan ketinggian 8.848 meter, Gunung Everest semakin terpengaruh oleh perubahan iklim dalam beberapa tahun terakhir.

Sebuah penelitian pada 2018 mengungkapkan bahwa suhu es minimum Gletser Khumbu hanya minus (-) 3,3 derajat Celcius, suhu hangat yang mengkhawatirkan itu menunjukkan gletser sangat rentan terhadap panas.

Di sisi lain, studi lain pada awal tahun ini menemukan bahwa gletser tertinggi Everest yaitu South Col Glacie, telah melepaskan es senilai 2.000 tahun dalam 30 tahun dan kehilangan setengah massanya sejak 1990-an.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI