Elon Musk Mau Twitter Tiru TikTok dan WeChat

Minggu, 19 Juni 2022 | 12:48 WIB
Elon Musk Mau Twitter Tiru TikTok dan WeChat
Bos Tesla dan SpaceX Elon Musk. [AFP/Jim Watson]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Elon Musk meminta Twitter harus diubah seperti TikTok dan WeChat apabila ingin menggaet pengguna hingga 1 miliar.

Hal ini disampaikannya saat melakukan pertemuan virtual dengan karyawan Twitter.

Saat ditanya bagaimana cara Twitter menumbuhkan basis pengguna, Elon Musk mengatakan bahwa platform harus menawarkan lebih banyak utilitas.

Twitter juga harus bisa membuat orang-orang terhibur dan mendapatkan banyak informasi.

Baca Juga: Melawan Dunia Perbocilan, Anak Kecil Menangis Langsung Diam saat Diberi Ini

CEO Tesla dan SpaceX ini kemudian memberi contoh seperti WeChat, aplikasi super asal China yang menggabungkan media sosial dengan pembayaran, game, bahkan ride-hailing (transportasi online).

"Tidak ada yang seperti WeChat di luar China," kata Musk dalam pertemuan virtualnya bersama karyawan Twitter, dikutip dari The Verge, Minggu (19/6/2022).

Ilustrasi Twitter. [Shutterstock]
Ilustrasi Twitter. [Shutterstock]

"Jika kita bisa menirunya di Twitter, kita akan sukses besar," lanjut dia.

Dia juga menilai kalau algoritma TikTok tidak membosankan.

Ia menyarankan Twitter bisa diubah seperti TikTok agar lebih menarik, meskipun pemimpin SpaceX ini menilai Twitter sudah sukses dalam menampilkan berita dan informasi terbaru.

Baca Juga: Bikin Gemas, Mobil Taksi Online Ini Dihias Penuh Gambar Kartun Doraemon

"Saya kira Twitter bisa jadi lebih baik dalam memberikan informasi ke orang-orang terkait isu serius," katanya.

Di pertemuan itu, Elon Musk juga menegaskan kalau dirinya mau Twitter lebih fokus pada fitur langganan dan pembayaran.

Dirinya turut menyarankan kalau pengguna Twitter harus membayar biaya apabila akunnya mau diverifikasi atau mendapatkan centang biru.

Seperti diketahui, Elon Musk resmi mengumumkan kalau ia bakal membeli Twitter seharga 44 miliar dolar AS atau Rp 652 triliun.

Akuisisi itu diharapkan rampung akhir tahun ini, sekaligus membuat Twitter menjadi perusahaan privat.

Ilustrasi TikTok. [Solen Feyissa/Unsplash]
Ilustrasi TikTok. [Solen Feyissa/Unsplash]

Kesepakatan pembelian Twitter terancam batal karena Elon Musk meragukan jumlah akun bot dan spam di platform.

Meskipun baru-baru ini Twitter bersedia memberikan data internalnya kepada Elon Musk.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI