Penggemar di Korea Selatan Buatkan Nisan untuk Internet Explorer, Memperingati Peramban Ini Ditutup Microsoft

Sabtu, 18 Juni 2022 | 13:08 WIB
Penggemar di Korea Selatan Buatkan Nisan untuk Internet Explorer, Memperingati Peramban Ini Ditutup Microsoft
Insinyur perangkat lunak Jung Ki-young membuat makam Internet Explorer di Gyeongju, Korea Selatan. Microsoft menutup peramban Internet Explorer pada 15 Juni 2022 [REUTERS/Hand-out Jung Ki-young via ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang insinyur perangkat lunak di Korea Selatan membuat makam lengkap dengan batu nisan untuk menandai Internet Explorer tidak beroperasi lagi setelah ditutup Microsoft.

Dikutip kantor berita Antara dari Reuters pada Sabtu (18/6/2022), Jung Ki-young, sang insinyur, membuat nisan dengan logo "e" Internet Explorer berisi epitaf "Ia dulu sebuah perangkat yang baik untuk mengunduh peramban lain".

Jung rupanya membuat nisan ini karena terinspirasi dari hubungan benci tapi cinta dengan Internet Explorer. Dia juga menyebut peramban itu berjasa besar bagi pekerjaannya.

Ilustrasi peramban Internet Explorer. [Shutterstock]
Ilustrasi peramban Internet Explorer. [Shutterstock]

"Ia menyebalkan, soal benci namun cinta karena Explorer dulu menguasai suatu zaman," kata Jung.

Baca Juga: SpaceX Memberhentikan Karyawan yang Edarkan Surat Berisi Kritik Terhadap Elon Musk

Menurut dia, perlu waktu yang lebih lama memastikan situs dan aplikasi yang dia buat bisa berjalan di Internet Explorer dibandingkan dengan peramban lainnya.

Tapi, para pengguna jasanya tetap ingin situs mereka terlihat bagus di Internet Explorer. Peramban itu menjadi setelan utama di komputer pemerintahan dan bank Korea Selatan selama bertahun-tahun.

Jung menghabiskan sekitar 430.000 won, sekitar Rp 5 juta, untuk membuat makam Internet Explorer. Karyanya viral setelah dipajang di kafe miliknya di selatan Kota Gyeongju.

Dia beralasan membuat nisan ini sebagai candaan dan tidak menyangka bisa terkenal di dunia maya.

"Saya menyesali ia (Internet Explorer) pergi, tapi, saya tidak akan merindukannya. Jadi, buat saya, ia pensiun adalah kematian yang baik," kata Jung.

Baca Juga: Industri Otomotif Indonesia Perlu Chip Semikonduktor, Jerman Lakukan Peningkatan Investasi

Internet Explorer diluncurkan pada 1995 dan pada suatu masa pernah menjadi peramban andalan dunia. Perangkat lunak ini sudah terpasang pada setiap perangkat yang menggunakan sistem operasi Windows, yang artinya ada di miliaran komputer di dunia.

Tahun 2000-an, popularitasnya meredup karena kehadiran Google Chrome. Internt Explorer sering dijadikan "meme" karena ia lambat dibandingkan aplikasi lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI