IDC: Pasar Ponsel Indonesia Lesu Akibat Kenaikan Harga Barang Pokok

Jum'at, 17 Juni 2022 | 13:49 WIB
IDC: Pasar Ponsel Indonesia Lesu Akibat Kenaikan Harga Barang Pokok
Ilustrasi smartphone. [Gerd Altmann/Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Hal itu berdampak pada penurunan di segmen entry level hingga 22 persen secara YoY.

Faktor lainnya adalah meredanya pandemi Covid-19 di Indonesia. Disebutkan kalau permintaan kembali normal dari yang sebelumnya melonjak saat pandemi.

Vanessa juga memperkirakan pengiriman ponsel di Q2 2022 selanjutnya bakal lebih rendah ketimbang Q2 2021.

Sebenarnya periode bulan Ramadhan bisa membantu pertumbuhan pengiriman pada bulan April.

Terlebih pemerintah memerintahkan kalau Tunjangan Hari Raya (THR) harus dibayar penuh ke masyarakat.

Ilustrasi thr (Pixabay/ekoanug)
Ilustrasi thr (Pixabay/ekoanug)

Sayangnya pemerintah juga menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 10 ke 11 persen per 1 April 2022. Alhasil kenaikan pajak ini berimbas pada kenaikan harga barang, termasuk ponsel.

Hal itu juga diperparah dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi Pertamax.

"Harga yang lebih tinggi diperkirakan akan menambah tekanan pada daya beli konsumen. Vendor mungkin tidak dapat menyerap kenaikan harga di atas level tertentu, sehingga mengakibatkan harga jual keseluruhan jadi lebih tinggi," jelas Vanessa.

Baca Juga: IDC: Samsung Kuasai Pasar Ponsel di Indonesia per Q1 2022, Ditempel Oppo

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI