"Meskipun ada risiko pencemaran lingkungan dan tidak ada jaminan bahwa bakteri akan dapat dipertahankan, kami dapat mengurutkan aDNA yang diambil dari tujuh individu yang digali dari dua kuburan ini. Yang paling menarik, kami menemukan DNA bakteri wabah pada tiga individu," kata Dr Maria Spyrou, penulis studi dari Universitas Tubingen, dikutip dari dari Independent, Jumat (17/6/2022).
Para ilmuwan menambahkan bahwa penting untuk memahami sebenarnya dalam keadaan apa penyakit itu muncul.
Sebelumnya, asal-usul Black Death telah diperdebatkan oleh sejarawan selama berabad-abad.