Suara.com - Transformasi menuju korporasi fully digital di Indonesia, salah satunya ditunjukkan dengan aksi pola kerja dari mana saja atau Work from Anywhere (WFA) bagi karyawan.
Langkah ini turut diterapkan Alita yang melihat kondisi masyarakat Indonesia saat ini.
Direktur Utama PT Alita Praya Mitra (Alita), Teguh Prasetya mengatakan, saat ini pandemi telah bergeser menjadi endemi, namun masyarakat masuk dalam era volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity (VUCA) yang penuh ketidakpastian.
“Guna menjawab tantangan VUCA, kita perlu VUCA 2.0 yaitu vision, understanding, courage, dan adaptability. Alita WFA merupakan salah satu langkah untuk bekerja dengan lebih inovatif, cerdas, keras, dan mengadopsi teknologi dengan baik,” ujarnya dalam perayaan HUT Alita ke-27, dalam keterangan resminya, Jumat (17/6/2022).
Baca Juga: Indonesia Harus Siapkan Talenta Digital Khusus untuk Sambut Automasi
Selama masa pandemi, Alita terus melakukan kegiatan bekerja dari rumah (WFH) mengikuti kebijakan Pemerintah.
Selama hampir tiga tahun ini terbukti pola kerja tersebut berhasil meningkatkan produktivitas kerja hingga 50 persen dan menurunkan biaya operasional kantor hingga 70 persen.
“Komunikasi tetap dijaga melalui berbagai saluran komunikasi, salah satunya intranet Go Beyond untuk memudahkan karyawan dalam bekerja dari mana saja,” jelasnya.
PT Alita Praya Mitra telah menerapkan standar internasional dalam keamanan informasi dengan Sertifikasi Sistem Manajemen Keamanan Informasi atau lebih dikenal dengan Information Security Management Systems (ISMS) ISO 27001.
Head of Corporate and Marketing Communication PT Alita Praya Mitra, Fita Indah Maulani menyampaikan, sertifikasi ini diperoleh atas komitmen perusahaan dalam mengelola serta mengendalikan risiko keamanan informasi.
"Standar operasional prosedur perusahaan harus berjalan sesuai dengan standar keamanan siber, salah satunya mengacu pada ISO 27001,” ujarnya.
Baca Juga: Literasi Digital Penting untuk Cegah Penyebaran Konten Kekerasan di Media Sosial