Suara.com - Tim ahli paleontologi Mesir dan Amerika baru-baru ini menemukan fosil tulang belakang besar, milik spesies dinosaurus abelisaurid pemakan daging yang baru dideskripsikan.
Karnivora yang hidup selama Zaman Kapur atau sekitar 145 juta hingga 66 juta tahun yang lalu ini memiliki wajah seperti bulldog.
Meskipun memiliki penampilan yang ganas, para ilmuwan yakin hewan ini bukan bos terbesar dan paling jahat yang pernah hidup di Mesir.
"Kami 99 persen yakin bahwa abelisaurid khusus ini tidak berada di puncak rantai makanannya," kata Matthew Lamanna, ahli paleontologi di Carnegie Museum of Natural History, dikutip dari Live Science, Kamis (16/6/2022).
Baca Juga: China Klaim Terima Sinyal Peradaban Alien
Walaupun tim ahli hanya menemukan satu tulang, para ilmuwan dapat segera mengidentifikasi fosil sebagai vertebra abelisaurid berdasarkan struktur khas yang disebut epipophyses.
Abelisaurid ini adalah dinosaurus pertama dari jenisnya yang ditemukan di situs Formasi Bahariya, Gurun Sahara Mesir.
Berbeda dari spesies lainnya, abelisaurid agak mirip dengan Tyrannosaurus rex dengan lengan yang lebih keras.
Makhluk ini menjelajahi belahan Bumi selatan dari pertengahan periode Jurassic.
Para peneliti menduga bahwa abelisaurid yang baru ditemukan memiliki ukuran panjang lima hingga enam meter saat hidup.
Baca Juga: NASA Siap Tugaskan Ilmuwan Lakukan Studi Pertama Bahas UFO
Formasi Bahariya sebelumnya merupakan rumah bagi kehidupan prasejarah yang kaya akan predator.
Rawa bakau yang dulunya luas ini menampung banyak spesies ikan, kura-kura, ular, dan dinosaurus.
Abelisaurid yang baru ditemukan kemungkinan memiliki tangan pendek seperti T-rex yang dikenal sebagai Carcharodontosaurus.
Ekosistem tersebut mungkin juga menampung dinosaurus berkaki tiga yang disebut Bahariasaurus dan Spinosaurus yang mengerikan.
Menurut Lamanna, menemukan banyak predator besar yang hidup bersama dalam satu ekosistem jarang terjadi.
Sayangnya, tidak diketahui bagaimana Formasi Bahariya dapat mendukung ekosistem seperti itu.
Fosil yang baru dideskripsikan sekarang disimpan dalam koleksi permanen di Vertebrate Paleontology Center milik Mansoura University di Mesir.
Di masa mendatang, Lamanna dan timnya berencana untuk kembali ke Formasi Bahariya dan mencari lebih banyak tulang dari abelisaurid.