Mayoritas UMKM Sudah Gunakan Uang Elektronik

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 14 Juni 2022 | 21:37 WIB
Mayoritas UMKM Sudah Gunakan Uang Elektronik
Ilustrasi dompet digital dan uang elektronik. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hasil penelitian CORE Indonesia mengungkapkan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kini lebih banyak menggunakan uang elektronik dibandingkan kartu debit.

Peneliti CORE Indonesia Muhammad Faisal mengatakan berdasarkan hasil studinya pada 2021 bahwa penggunaan uang elektronik (e-money) UMKM itu tertinggi di Jawa, kemudian disusul Sumatera, Sulawesi dan Bali.

“Dari 2.000 responden, terdapat 73 persen pelaku UMKM yang pakai uang elektronik, 12 persen pakai kartu debit,” kata dia pada acara webinar Festival Ekonomi Keuangan Digital Sumatera Selatan “Digital Kito Galo” yang diselenggara BI Provinsi Sumatera Selatan, Selasa.

Dari sisi persentase, ia mengungkapkan, memang Jawa yang terbanyak tapi dari sisi pesatnya perkembangan justru Sumatera menjadi urutan pertama.

Berdasarkan hasil riset ini maka semakin diyakini bahwa transformasi digital menjadi keniscayaan, bahkan tak hanya di perkotaan tapi juga hingga pedesaan.

Oleh karena transformasi digital di pemerintahan daerah juga menjadi keharusan karena dari sisi suplai, pemerintah membutuhkan peningkatan efisiensi pelayanan publik, termasuk mengakselerasi pendapatan pemerintah.

“Semakin lama diyakini juga bahwa bakal ada peningkatan kebutuhan pembiayaan untuk pengadaan barang dan jasa. Digitalisasi ini dianggap sebagai solusi, agar proses menjadi lebih baik,” kata dia.

Tak dapat dipungkiri digitalisasi pemerintahan daerah itu juga untuk memenuhi harapan masyarakat yang menginginkan layanan yang mudah dan efisien.

“Saat ini biaya teknologi digital semakin murah, canggih dan friendly sehingga digitalisasi ini dipastikan akan semakin pesat ke depan,” kata.

Baca Juga: Ganjar: Penggunaan Produk Dalam Negeri di Jawa Tengah Sudah Mencapai Rp2,7 Triliun

Hal ini juga ditopang oleh adanya perkembangan big data, pesatnya e-commerce yang tumbuh 24 persen selama 2020-2025 dan peningkatan transaksi nontunai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI