Pemerataan Infrastruktur Digital Turut Dukung Bangkitnya Sektor Pariwisata

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 14 Juni 2022 | 18:30 WIB
Pemerataan Infrastruktur Digital Turut Dukung Bangkitnya Sektor Pariwisata
Ketua Digital Economy Working Group (DEWG) G20, Mira Tayyiba, saat Lokakarya Perangkat untuk Mengukur Keterampilan Digital dan Literasi Digital di Yogyakarta, Kamis (19/5). (Humas Kementerian kominfo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Mira Tayyiba mengatakan pemerataan infrastruktur digital adalah salah satu program Kominfo yang mendukung bangkitnya sektor pariwisata Indonesia.

"Indonesia terus melakukan berbagai upaya untuk membangkitkan sektor pariwisata, Kominfo pun mendukung sektor ini melalui program strategis," kata Mira dalam webinar, Selasa (14/6/2022).

Ia menjelaskan, tercatat masih ada 12.548 dari 83.218 desa yang belum terjangkau sinyal 4G. Kominfo dan operator seluler memproyeksikan pembangunan infrastruktur ini dapat tercapai pada akhir 2022 dan tahun 2023.

Selain pembangunan infrastruktur, Kominfo juga telah menjalankan program UMKM Go Online untuk mendukung pelaku usaha mengadopsi teknologi digital di mana UMKM berkontribusi 61,97 persen terhadap perekonomian nasional. Sebanyak 26.000 UMKM juga telah didampingi untuk berjualan secara digital di 10 Kawasan Pariwisata Prioritas.

Baca Juga: Menkeu: Presidensi G20 Indonesia Akan Dorong Peningkatan Infrastruktur Digital

"Kami juga mengembangkan platform digital Jaringan Pariwisata Hub (JPHUB) yang ditujukan pintu pengetahuan pencarian dan pemesanan destinasi mulai dari tingkat provinsi hingga ke desa," jelas dia.

Selain itu, Kominfo juga memberi pendampingan untuk Desa Wisata berupa pelatihan bahasa Inggris untuk pengelola desa wisata, pemanfaatan toko daring pada 16 Badan Usaha Milik Desa, serta pelatihan UMKM melalui Digital Entrepreneurship Academy.

"Kami berharap sektor pariwisata Indonesia dapat pulih seperti sedia kala bahkan terus tumbuh," kata dia.

Berdasarkan data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, pada 2020 hanya 25 persen jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, 409.000 tenaga kerja sektor pariwisata pun kehilangan pekerjaan dan pendapatan negara menurun Rp 20,7 miliar.

Transformasi digital yang dapat membantu revitalisasi pariwisata disebutnya harus inklusif, memberdayakan dan berkelanjutan. Transformasi digital yang berkelanjutan berlandaskan dan bertujuan memenuhi Agenda 2030 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, di mana seluruh lapisan masyarakat diharapkan bisa punya akses digital dan ruang digital aman dan masyarakat bisa memanfaatkan teknologi digital secara produktif dan menciptakan nilai tambah dari pemanfaatannya. [Antara]

Baca Juga: Anggota G20 Dukung Isu Prioritas yang Diusulkan Indonesia di DEWG

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI