Pemerintah Siapkan Program Stimulan untuk Bangun Talenta Digital

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 14 Juni 2022 | 18:10 WIB
Pemerintah Siapkan Program Stimulan untuk Bangun Talenta Digital
Menkominfo Johnny G. Plate. [Suara.com/Yaumal Hutasuhut]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan, pemerintah telah menyediakan program stimulan untuk menyiapkan talenta digital, yang bekerja sama dengan perguruan tinggi ternama di Indonesia serta perusahaan teknologi baik di dalam maupun luar negeri.

"(Kerja sama) ini untuk menghasilkan intermediate digital skills dengan kurikulum-kurikulum seperti coding, big data, cloud computing, artificial intelligence, augmented reality, virtual reality, dan metaverse,” tutur Plate dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (14/6/2022).

Plate mengatakan bahwa tahun lalu, program stimulan yang disiapkan pemerintah melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Ditjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo itu diikuti oleh 12,5 juta orang.

Setidaknya, ujar dia, program tersebut merangsang para UMKM untuk bisa masuk ke dalam ekosistem digital dan memiliki keterampilan digital dasar dengan empat kurikulum yakni digital skills, digital safety, digital culture dan digital ethics.

Baca Juga: Transformasi Digital Memaksa Kita Bermigrasi dari Ruang Fisik

Plate mengatakan, upaya untuk membangun talenta digital harus terus dilakukan agar pemanfaatan infrastruktur digital dapat dilakukan dengan baik dan optimal bagi seluruh bangsa Indonesia.

Namun upaya dari Kementerian Kominfo saja belum cukup karena Indonesia membutuhkan setidaknya 600 ribu talenta digital setiap tahun. Oleh karenanya, Johnny pun mendorong peran dan partisipasi aktif dari pihak-pihak strategis.

“Ada 9 juta untuk 15 tahun ke depan dan Kominfo hanya bisa menyiapkan 150 ribu hingga 200 ribu, bahkan barangkali bisa kurang,” kata Plate.

"Saya mengajak Mastel dan Keluarga Besar Ekosistem Telekomunikasi Informatika Republik Indonesia untuk bergandeng tangan menghasilkan intermediate digital skills,” lanjutnya.

Selain talenta digital di level menengah, Johnny mengatakan Indonesia juga membutuhkan pengambil kebijakan digital atau digital policy makers agar bisa menjalankan program smart city, smart island, bahkan smart village.

Baca Juga: Komisi I DPR: RUU PDP Diharapkan Selesai Dalam Satu atau Dua Bulan Mendatang

“Tanpa digital policy makers tentu sulit. Melalui program Digital Leadership Academy kita menyiapkan sampai dengan 500 seat yang bekerja sama dengan University of Singapore, Tsinghua University, Oxford University, Harvard Kennedy School, Cambridge University, London School of Economic, dan lain sebagainya," ujar Plate. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI