Daftar Aplikasi Paling Banyak Dipakai Masyarakat Indonesia

Suara.com - Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) baru-baru ini, mengungkap daftar aplikasi populer yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia selama menggunakan internet.

Tercatat aplikasi perpesanan menjadi yang paling banyak digunakan.

Terbanyak adalah WhatsApp dengan 98,07 persen, sementara kedua adalah Facebook Messenger dengan 47,12 persen.

WhatsApp juga masih terpopuler digunakan sebagai platform meeting dengan 69,5 persen.

Baca Juga: Cara Mengubah Tombol Enter Jadi Kirim di WhatsApp, Lengkap Android dan iPhone

Di bawahnya adalah Zoom dengan persentase penggunaan 42,02 persen.

Untuk aplikasi browsing, Google Chrome menjadi yang terpopuler dengan persentase 76,95 persen.

Di peringkat kedua ada aplikasi UC Browser dengan 4,95 persen.

Lalu di kategori media sosial, Facebook jadi terbanyak digunakan dengan persentase 68,36 persen. Disusul YouTube dengan persentase 63,02 persen.

Untuk toko online atau e-commerce, aplikasi Shopee paling banyak dipakai masyarakat Indonesia dengan persentase 55,08 persen. Peringkat kedua adalah Lazada dengan 33,79 persen.

Baca Juga: Segera Update! Xiaomi Rilis Pembaruan Aplikasi Keamanan HyperOS 2.0

Di kategori transportasi online, Gojek jadi yang terbanyak dengan 40,65 persen. Pesaingnya, Grab, dipakai 36,32 persen masyarakat Indonesia.

Sementara untuk aplikasi dompet digital atau e-wallet, Gopay jadi yang terpopuler dengan 20,68 persen. Di bawahnya ada Shopeepay dengan persentase 16,61 persen.

Kemudian untuk aplikasi hiburan, Netflix di peringkat pertama dengan persentase 11,10 persen. Disusul oleh WeTV dengan persentase 7,84 persen.

Untuk aplikasi hiburan lain berkategori musik, YouTube Music jadi yang terpopuler dengan 38,51 persen.

Menariknya, masih ada Google Play Music dengan persentase 20,94 persen, yang nyatanya aplikasi itu sudah ditutup oleh Google.

Sekadar informasi, survei APJII menyasar 7.568 responden yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.

Pengumpulan data ini dilakukan dalam metode wawancara dengan bantuan kuesioner selama 11 Januari sampai 24 Februari 2022.