Polarisasi di Masyarakat Diperlebar oleh Pandemi dan Revolusi Digital

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 13 Juni 2022 | 21:53 WIB
Polarisasi di Masyarakat Diperlebar oleh Pandemi dan Revolusi Digital
Sosialisasi Empat Konsensus Kebangsaan Reinvensi Keindonesiaan Kita, Kepemimpinan, Keindonesiaan, dan Patriotisme dalam Indonesia Pascapandemi bekerja sama dengan ILUNI UI, di Gedung Nusantara 4, Gedung DPR/MPR Jakarta, Sabtu (11/6/2022). [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI) Andre Rahadian mengatakan kondisi polarisasi yang tercipta saat ini di masyarakat semakin diperlebar dengan adanya pandemi dan revolusi digital.

Kondisi itu mendorong Iluni UI untuk turut hadir di tengah masyarakat, salah satunya melalui gerakan Kohesi Kebangsaan. Gerakan ini telah dijalankan sejak 28 Oktober 2021 lalu, bertepatan dengan peringatan hari Sumpah Pemuda.

“Kita melihat adanya berita bohong, saling tuding antarmereka yang berbeda pendapat di dunia maya, ujaran kebencian, labeling, framing, perilaku doxing, dan banyak lagi perilaku yang mencerai-beraikan persatuan bangsa,” kata Andre seperti dilansir dari Antara, Senin (13/6/2022).

Sejak saat itu, Iluni UI telah mengadakan berbagai diskusi dan audiensi bersama para tokoh alumni UI untuk mencari solusi atas permasalahan polarisasi bangsa.

Baca Juga: Raja Juli PSI Usul Pilpres 2024 Diikuti Tiga Pasang Capres-Cawapres untuk Hindari Polarisasi Hitam Putih

“Kami mencoba berperan sebagai jembatan dan konektor yang menghubungkan lintas elemen, sesuai dengan semangat titik temu, sinergi temu, dan hasil temu Iluni UI. Upaya menjalin sinergi ini kami lakukan dengan mengadakan berbagai audiensi," katanya.

Ke depan, menurut Andre, gerakan Kohesi Kebangsaan dikokohkan dalam Lembaga Forum Diskusi Salemba Iluni UI untuk mengawal isu kebangsaan dan menjaga keindonesiaan.

Anggota DPR dan Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menjelaskan UI dan alumni UI telah berperan dan menentukan jalannya sejarah kebangkitan bangsa seperti pada tahun 1908, 1928, 1945, 1966, dan 1998.

Eddy berpendapat saat ini Indonesia sedang berada pada kondisi untuk mencoba bangkit kembali dari pandemi COVID-19 yang berkepanjangan.

“Seperti kata Konfusius, kejayaan terbesar itu bukan tidak pernah jatuh tapi bagaimana kita bangkit setiap kali kita jatuh. Kita sudah paham apa makna dari kebangkitan itu. Saya yakin kita semua sebagai alumni UI semangat untuk menuju kebangkitan,” kata Eddy lagi.

Baca Juga: ILUNI UI: Pengeroyokan Ade Armando Dipicu Polarisasi di Masyarakat

Sementara Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Arsul Sani mendorong agar ada koalisi alumni UI di parlemen yang dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah dan negara ke depan.

“Mudah-mudahan nanti bisa terbentuk koalisi alumni UI parlemen. Di sektor-sektor lainnya yang ini akan lebih menguatkan,” kata Arsul. [Antara

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI