Suara.com - Grab segera memperkenalkan peta digital buatan sendiri bernama GrabMaps. Ini adalah layanan enterprise baru yang menawarkan fitur layaknya Google Maps.
GrabMaps ini diklaim dapat dimanfaatkan Grab untuk menangkap peluang pasar senilai 1 miliar dolar AS atau Rp 14,6 triliun per tahun untuk pemetaan dan layanan berbasis lokasi.
Co-founder Grab, Tan Hooi Ling menyatakan, saat pertama kali dikembangkan, GrabMaps dibuat untuk menjawab kebutuhan Grab akan solusi yang lebih hyperlocal (sesuai dengan kebutuhan tiap lokasi operasionalnya) untuk mendukung layanannya.
"Saat ini, GrabMaps menawarkan layanan lokasi berbasis kecerdasan untuk semua layanan Grab di tujuh dari delapan negara operasional Grab dan diharapkan untuk dapat sepenuhnya beroperasi menggunakan oleh GrabMaps pada kuartal tiga 2022," kata Ling dalam keterangannya, Senin (13/6/2022).
Ia menuturkan, jalan dan gang sempit yang umumnya dijumpai di kota-kota Asia Tenggara dan selalu dilewati oleh mitra pengemudi dan mitra pengiriman Grab kerap kali tidak muncul di peta konvensional.
Untuk itulah Grab telah berinvestasi untuk mengubah kecerdasan ini menjadi sebuah keunggulan yang kompetitif.
![GrabMap. [Grab]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/06/13/36791-grabmap.jpg)
Sehingga memungkinkan perusahaan untuk melayani pelanggan dan mitra dengan pengalaman terbaik.
GrabMaps juga diyakini mendorong efisiensi dan penghematan biaya untuk bisnis.
"Memperluas jangkauan teknologi ini merupakan langkah yang akan kami ambil ke depannya untuk mengembangkan lini bisnis baru kami yang tengah berkembang pesat, yaitu Enterprise dan New Initiative," papar dia.
Baca Juga: 2 Cara Simpan Tempat Favorit di Google Maps, Anti Lupa!
Saat ini, GrabMaps mendukung lebih dari 800 miliar panggilan Application Programming Interface/API per bulan di berbagai layanan Grab.