Suara.com - Meta dilaporkan batal mengembangkan proyek jam tangan pintar. Smartwatch dengan nama kode Milan ini direncanakan rilis pada 2023, namun pada akhirnya digagalkan.
Kegagalan proyek smartwatch ini dikarenakan adanya masalah teknis. Sebab jam tangan pintar itu diklaim mampu mengusung dua kamera sekaligus.
Diberitakan The Verge, Minggu (12/6/2022), Meta berencana menghadirkan dua kamera di jam tangan pintar.
Kamera pertama ada di bagian notch layar yang nantinya digunakan untuk video call dengan ukuran 5MP.
Baca Juga: Kemenkes Uji Coba Pantau Kesehatan Jemaah Haji lewat Smartwatch
Sementara kamera kedua beresolusi 12MP ditempatkan di bawah jam tangan. Kamera ini bisa dipakai untuk mengambil foto atau video saat jam dilepas.
Sebagian besar jam tangan pintar, termasuk Apple Watch, saat ini tidak memiliki kamera.
Dengan itu, Meta berharap kalau perangkat ini memiliki ciri khas tersendiri dan bisa bersaing di pasar wearable.
Akan tetapi kehadiran dua kamera tersebut justru mengganggu kemampuan perangkat untuk menangkap sinyal saraf dari pergelangan tangan.
Ini berbanding terbalik dengan rencana Meta yang ingin membuat jam tangan bukan hanya berfungsi layaknya smartwatch biasa, tetapi juga bisa menjadi alat kontrol untuk kacamata augmented reality (AR) atau konsep metaverse lain.
Baca Juga: Apple Watch Kuasai Pangsa Pasar Smartwatch Dunia, Ditempel Huawei dan Xiaomi
Jadi jam tangan ini bisa mengambil sinyal saraf dan menggunakannya sebagai input digital dengan teknik yang dikenal sebagai elektromiografi.
Teknologi itu membuat pengguna bisa mengoperasikan fitur hanya dengan gerakan jari.
Smartwatch Meta juga akan dikemas dengan fitur reguler seperti GPS, konektivitas seluler, pelacak aktivitas, pemutar musik, dan terintegrasi dengan platform Meta lain seperti WhatsApp dan Instagram.
Perusahaan mengklaim kalau jam tangan ini mampu bertahan hingga 18 jam dengan sekali pengisian daya.
Meta juga sudah menyiapkan aksesori untuk menempelkan jam tangan ke ransel agar bisa digunakan untuk kamera.
Meskipun gagal, laporan menyebut kalau Meta tetap berupaya mengerjakan perangkat wearable lainnya.
Ini adalah salah satu bagian dari rencana CEO Meta, Mark Zuckerberg, untuk menawarkan lebih banyak hardware ke konsumen dan menyaingi Apple maupun Google.