Suara.com - NASA bersiap meluncurkan satelit kecil ke luar angkasa yang akan membantu para prakiraan cuaca mengawasi lebih dekat badai tropis saat mereka berkembang dalam misi yang disebut TROPICS.
Jika peluncuran berhasil, satelit akan menandai kemajuan besar dalam kemampuan kita untuk menyaksikan badai yang semakin intensif.
Saat ini, satelit cuaca NASA hanya dapat memeriksa badai setiap empat hingga enam jam.
"Jadi, kita kehilangan banyak hal yang terjadi dalam badai," kata Bill Blackwell, peneliti utama misi TROPICS dan peneliti di MIT Lincoln Laboratory, dalam pengumuman NASA kemarin.
Baca Juga: Sensor Navigasi Mati, Helikopter NASA di Mars Optimis Tetap Terbang
Kumpulan enam satelit baru yang direncanakan NASA untuk diluncurkan akan menyusutkan jangka waktu itu secara signifikan, memberi para peneliti pembaruan setiap jam.
Badan tersebut mengharapkan untuk meluncurkan dua satelit pertama pada awal 12 Juni, dengan dua peluncuran lagi dijadwalkan untuk akhir tahun ini.
Satelit menuju orbit Bumi yang rendah, di mana mereka akan mengelilingi dunia pada sudut sekitar 30 derajat di atas khatulistiwa.
Itu akan menempatkan mereka di tempat yang sempurna untuk mengintip daerah-daerah di mana sebagian besar siklon tropis lahir.
Mulai dari wilayah Atlantik tengah Amerika Serikat hingga pantai selatan Australia.
Baca Juga: NASA Akan Uji Terbang Pesawat Listrik Pertama
Setiap satelit hanya berukuran kurang dari satu kaki panjangnya dan dilengkapi dengan instrumen yang kuat sebesar secangkir kopi.
Instrumen, radiometer gelombang mikro mini, dapat mengukur panas dan cahaya yang berasal dari oksigen dan uap air di udara.
Frekuensi yang diukur oleh satelit TROPICS akan memberi peneliti dan peramal lebih banyak wawasan tentang bagaimana badai berkembang dan menguat.
Bahkan, mereka dapat membuat gambar 3D dari lingkungan yang memicu badai tertentu.
Dengan pengamatan yang lebih sering dari satelit ini, para ilmuwan berharap untuk lebih memahami bagaimana badai tropis tumbuh dan meningkat.
Karena perubahan iklim mendorong kondisi yang dapat memicu badai, ada bukti bahwa badai di Atlantik meningkat lebih cepat.
Ketika itu terjadi, seperti tahun lalu ketika Badai Ida meledak semalaman sebelum melanda Louisiana, para peramal cuaca dan responden pertama dibiarkan berebut menyelamatkan orang.
Itu membuatnya semakin penting untuk memiliki mata yang lebih andal di atas langit.
"Tim TROPICS sangat bersemangat untuk membuat konstelasi ini aktif dan berjalan," kata Blackwell dalam pernyataan NASA kemarin dilansir laman The Verge, Minggu (12/6/2022).