Suara.com - Ketua Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia, Mira Tayyiba, mengatakan negara anggota G20 mendukung isu prioritas yang diusulkan Indonesia pada forum tersebut, antara lain konektivitas dan pemulihan pascapandemi COVID-19; kecakapan dan literasi digital; dan arus data lintas negara.
"Pembahasan tiga isu prioritas berjalan lancar karena pada dasarnya negara anggota mendukung esensi ketiga isu prioritas yang diusulkan Indonesia," kata Mira, dalam webinar Mengulik Aspek Ekonomi Pada Tiga Isu Prioritas DEWG, Jumat (10/6/2022).
Kementerian Komunikasi dan Informatika, selaku pengampu DEWG, sudah mengadakan dua kali sidang untuk forum tersebut. Menurut Mira, sidang selama ini berjalan dengan lancar dan kondusif.
Pembahasan isu prioritas selama sidang, menurut Mira, juga bukan sekedar hal yang konseptual, namun, tindakan nyata yang bermanfaat terutama dalam aspek ekonomi.
Baca Juga: Indonesia Tawarkan 4 Prinsip untuk Ukur Literasi Digital ke Negara-negara G20
Kementerian Kominfo saat ini sedang mempersiapkan sidang Digital Economy Working Group ketiga, yang akan berlangsung di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada bulan Juli mendatang.
Indonesia selaku tuan rumah G20 mengusulkan tiga isu prioritas untuk dibahas pada forum DEWG. Ketiga isu itu adalah konektivitas dan pemulihan pascapandemi COVID-19; kecakapan dan literasi digital; dan arus data lintas negara.
Pada sidang kedua DEWG di Yogyakarta Mei lalu, pembahasan dititikberatkan pada isu pertama, yaitu konektivitas digital.
Isu konektivitas digital dijabarkan lagi ke dalam lima subtopik. Pertama, DEWG mendorong agar isu konektivitas digital dan pemulihan pascapandemi COVID-19 berpusat pada kepentingan manusia, people centered connectivity.
Pembahasan ini bermula dari pengalaman berbagai negara selama pandemi bahwa kegiatan manusia disokong ekosistem digital.
Baca Juga: Indonesia Segera Lakukan Survey Indeks Masyarakat Digital di Ratusan Kota dan Kabupaten
Kedua, keamanan siber yang bisa mendukung bisnis, bahwa perkembangan teknologi menimbulkan tantangan berupa risiko keamanan siber terutama terasa bagi pelaku usaha.
Ketiga, G20 Digital Innovation Network sebagai lanjutan dari Digital Innovation Lead pada Presidensi G20 Italia 2021. Kegiatan ini adalah wadah bagi pelaku inovasi digital seperti perusahaan rintisan (startup), modal ventura (venture capital), korporasi dan pemerintahan.
Acara ini diharapkan bisa berlanjut ke Presidensi G20 berikutnya.
Keempat, Digital Transformation Expo, pameran capaian negara anggota G20 tentang kebijakan, strategi dan inovasi transformasi digital yang akan diadakan November nanti.
Terakhir, DEWG membahas inisiatif dari International Telecommunication Union (ITU) untuk desa dan pulau pintar, ITU's Smart Village and Smart Island Initiative.
DEWG mendorong solidaritas baik dari negara anggota maupun non-anggota G20 , terutama negara berkembang kepulauan, dalam pemanfaatan transformasi digital. [Antara]