Suara.com - President Grup GoTo Patrick Cao mengeklaim perusahaan telah mempunyai peta jalan yang jelas untuk mencapai profitabilitas pada masa mendatang dan tidak hanya sekedar bakar duit.
"Kami memiliki peta jalan menuju profitabilitas yang sangat jelas. Kami telah melaksanakan berbagai strategi termasuk meningkatkan upaya monetisasi melalui berbagai cara," ujar Patrick saat paparan publik secara daring yang dipantau di Jakarta, Jumat (10/6/2022).
Dari sisi teknologi, lanjut Patrick, perseroan akan terus mengefisiensikan biaya operasional. Selain itu, perusahaan juga akan melakukan lebih banyak promo yang didanai merchant atau merchant funded promotions.
"Kami juga akan terus membangun sinergi ekosistem yang lebih erat antara lain melalui penyamaan program rewards untuk konsumen," kata Patrick.
Baca Juga: GoTo Siapkan Empat Strategi Perkuat Pangsa Pasar di Indonesia
Sementara itu, CEO Grup GoTo Andre Soelistyo mengatakan fokus GoTo adalah mencapai pertumbuhan berkelanjutan untuk mempercepat langkah perseroan menuju profitabilitas.
"Kami akan terus memberikan solusi teknologi terbaik bagi masyarakat dengan fokus pada empat area sinergi. Kami percaya dengan sinergi tersebut kami bisa tingkatkan kenyamanan bagi pelanggan, driver dan merchant," ujar Andre.
Empat area sinergi tersebut antara lain meningkatkan cross-selling antar platform, memaksimalkan strategi hyperlocal pada layanan logistik dan pemenuhan (fulfilment), mengintegrasikan layanan fintech antar platform secara lebih dalam, dan meningkatkan layanan nilai tambah untuk memberi manfaat lebih bagi mitra driver dan merchant.
Pada kuartal I 2022, GoTo masih mengalami rugi bersih Rp 6,6 triliun. Nilai transaksi bruto atau GTV perusahaan mencapai Rp 140 triliun dan pendapatan bruto sebesar Rp 5 triliun.
Untuk kuartal II 2022, GTV perseroan diperkirakan akan akan berada di kisaran Rp 142 triliun hingga Rp 150 triliun. Sedangkan pendapatan bruto akan mencapai kisaran Rp 5,3 triliun sampai Rp 5,6 triliun. [Antara]
Baca Juga: Prospek Saham GOTO Pasca 'Kebangkitan', Bisa Jadi Investasi Jangka Panjang?