Sensor Navigasi Mati, Helikopter NASA di Mars Optimis Tetap Terbang

Jum'at, 10 Juni 2022 | 11:20 WIB
Sensor Navigasi Mati, Helikopter NASA di Mars Optimis Tetap Terbang
Helikopter Antarplanet, Ingenuity [NASA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Helikopter Ingenuity milik NASA di Planet Mars yang mendarat di Kawah Jezero pada Februari 2021 mengalami kendala dan menyebabkan salah satu sensornya mati.

Sejak melakukan penerbangan pertama, Ingenuity telah melampaui ekspektasi para ahli dengan 28 penerbangan. Namun, kondisi di Kawah Jezero berubah karena musim berganti.

Ingenuity melakukan penerbangan pertamanya pada April 2021, selama musim semi di daerah Jezero. Saat ini, Planet Merah telah memasuki musim dingin dengan suhu yang bisa turun hingga sekitar minus (-) 80 derajat Celsius di malam hari, menyebabkan perubahan aktivitas dan perangkat lunak Ingenuity untuk menjaga kendaraan tetap berfungsi selama musim dingin.

Planet Mars. [Wikiimages/Pixabay]
Planet Mars. [Wikiimages/Pixabay]

Saat suhu menurun selama beberapa minggu terakhir, operator di Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA di California Selatan mulai membuat Ingenuity "tidur" setiap malam sebagai upaya untuk melindungi sistemnya dari kondisi Mars yang keras.

Baca Juga: Elon Musk Ungkap Prediksi Manusia Pertama Kali Mendarat di Mars, Berapa Tahun Lagi?

Meski begitu, fluktuasi ekstrem antara suhu siang dan malam menyebabkan tekanan pada komponen Ingenuity. Diagnostik baru-baru ini mengungkapkan kegagalan pada inklinometer kendaraan atau salah satu sensor navigasinya.

Inklinometer bertanggung jawab untuk memasok perangkat lunak penerbangan Ingenuity dengan data gravimetri sebelum lepas landas.

"Data ini memungkinkan Ingenuity untuk menentukan posisinya relatif terhadap tarikan gravitasi Mars ke bawah dan memungkinkan perhitungan roll dan pitch kendaraan sebelum lepas landas," kata Håvard Grip, kepala pilot Ingenuity dari JPL, seperti dikutip dari Space.com pada Jumat (10/6/2022).

Tanpa data awal ini, perangkat lunak kendaraan tidak dapat menentukan orientasi yang tepat untuk Ingenuity selama penerbangan. Tetapi para ahli di NASA berpikir redundansi dalam susunan sensor helikopter memungkinkan tim untuk membuat Ingenuity tetap terbang.

Jangkauan terbang Ingenuity mencapai 1 mil. [Instagram/NASAJPL]
Jangkauan terbang Ingenuity mencapai 1 mil. [Instagram/NASAJPL]

Selain inklinometer, sensor navigasi helikopter termasuk unit pengukuran inersia (IMU) untuk mengukur percepatan dan kecepatan sudut, pengintai laser untuk mengukur ketinggian dan kamera untuk mengambil gambar selama penerbangan.

Baca Juga: Peluang Kehidupan Awal di Mars Menghadapi Masalah Meteorit

Baik inklinometer dan IMU beroperasi menggunakan akselerometer untuk menentukan orientasi.

Mengingat inklinometer tidak lagi berfungsi, tim Ingenuity bertujuan untuk menggandakan fungsi akselerometer di IMU untuk mengumpulkan data gravitasi sebelum penerbangan, serta kesadaran inersia dalam penerbangan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI