Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan ruang digital harus memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia pada era digital sekarang ini.
Indonesia saat ini sedang menghadapi percepatan transformasi digital. Transformasi digital adalah suatu keharusan, ia hadir bukan hanya akibat disrupsi teknologi, namun juga pandemi dan perubahan geostrategis, kata Plate saat acara virtual "Indonesia Digital Outlook 2022: Encouraging The Acceleration of Sustainable Digital Transformation", Kamis.
"Mengharuskan kita bermigrasi dari aktivitas fisik ke digital," kata Johnny.
Agar transformasi digital bisa dirasakan semua orang dan berdampak positif, pemerintah saat ini sedang mempercepat pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi.
Baca Juga: Komisi I DPR: RUU PDP Diharapkan Selesai Dalam Satu atau Dua Bulan Mendatang
"Tanpa infrastruktur TIK, akselerasi tidak bisa tercapai," kata Johnny.
Kementerian Kominfo sudah menggelar kabel serat optik sepanjang 360.000 kilometer, baik berupa kabel darat maupun kabel bawah laut.
Meski sudah menggelar kabel serat optik sepanjang itu masih ada pekerjaan kabel serat optik yang harus dilakukan, sepanjang 12.000 kilometer, untuk menghubungkan titik-titik yang selama ini belum tersambung.
Sementara di wilayah yang tidak bisa dijangkau kabel serat optik, pemerintah menggelar microwave link dan fiber link. Selain itu, pemerintah sedang membangun dua satelit multifungsi, yakni SATRIA-1 dan satelit cadangan, masing-masing berkapasitas 150GBps.
Satelit ini berguna untuk menghubungkan titik yang tidak terjangkau kabel serat optik, Komifo menargetkan satelit ini bisa menyediakan internet di 150.000 titik fasilitas publik dan pemerintahan.
Baca Juga: Menkominfo: Target PNBP TA 2022 Berpotensi Naik karena Kemungkinan Lelang Spektrum Frekuensi
Transformasi digital bukan hanya sebatas infrastruktur TIK secara fisik, namun juga perlu didukung kesiapan sumber daya manusia. Indonesia diproyeksikan memerlukan 9 juta talenta digital dengan tingkat kemampuan menengah.
Oleh karena itu, Kominfo mengadakan program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi untuk memberikan pelatihan literasi digital tingkat dasar. Kementerian menargetkan memberikan pelatihan untuk 54 juta masyarakat hingga tahun 2024.
Sementara untuk kecakapan digital tingkat menengah, pemerintah mengadakan program beasiswa Digital Talent Scholarship.
Kominfo juga mengadakan program kecakapan digital tingkat mahir untuk para pengambil kebijakan, baik sektor publik maupun swasta, melalui Digital Leadership Academy.
Menurut Plate keberadaan talenta digital dalam jumlah yang cukup dan kecakapan memadai adalah penting bagi transformasi digital. [Antara]