Suara.com - Survei terbaru Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan, saat ini 77 persen penduduk Indonesia sudah menggunakan internet. Jumlah pengguna internet Indonesia ini meningkat tinggi dari masa pra pandemi dua tahun lalu.
"Sebelum pandemi hanya 175 juta, saat ini ada 220 juta. Tentunya efek pandemi ini sangat berdampak signifikan bagi masyarakat Indonesia," kata Ketua Umum APJII Muhammad Arif, Kamis (9/6/2022).
Ia melanjutkan, jumlah pengguna internet yang besar ini memungkinkan masyarakat memanfaatkan produk inovasi digital. Arif mencontohkan teknologi yang banyak dipakai selama masa pandemi itu yakni video conference, e-learning, video streaming, e-commerce, dan lainnya.
"Saya sendiri sudah instal Zoom lima tahun lalu tapi saya baru pakai dua tahun kemarin. Kalau tak ada pandemi saya tak akan tergerak ke layanan digital," sambung dia.
Baca Juga: APJII: Pertumbuhan Penetrasi Internet Perlu Diantisipasi dengan Peningkatan Infrastruktur
Selain itu, Arif percaya kalau ada sektor lain yang berpotensi ditransformasikan secara digital. Contohnya adalah sektor pendidikan, yang disebut Arif telah menyumbang 3,28 persen ke PDB.
"Ini angka yang signifikan secara ekonomi, sangat mungkin lebih besar lagi jika ditransformasikan secara digital," katanya.
Ia menambahkan, dua tahun belakangan ini sektor pendidikan telah berjalan dengan baik dengan bantuan teknologi informasi. Namun nyatanya masih ada 20 persen penduduk yang belum mendapatkan layanan internet.
"Hal inilah yang menjadi concern kami di APJII untuk membantu pemerataan sektor internet di Indonesia," katanya.
Adapun salah satu upaya yang akan dilakukan APJII yakni lewat ajang Presidensi G20. Ia menyatakan, pembahasan digitalisasi pada forum G20 sangat penting untuk memberikan rekomendasi kepada negara-negara G20, khususnya mengenai peran industri digital dalam meningkatkan perekonomian dunia.
Baca Juga: APJII dan Biznet Luncurkan Layanan Indonesia Internet Exchange Pertama di Luar Jakarta
"Dan pada gilirannya kami juga berharap menarik minat investasi pada pembangunan infrastruktur digital di negeri ini, termasuk dalam membangun infrastruktur internet. Dengan begitu infrastruktur internet kita semakin berkualitas dan merata, tidak ada lagi daerah yang tertinggal, tak ada lagi yang menghambat transformasi digital secara berkelanjutan," pungkasnya.