Suara.com - Para ilmuwan di Norwegian University of Science and Technology (NTNU) menemukan sepatu bot berusia 3.000 tahun dari Zaman Perunggu.
Sepatu itu ditemukan di lapisan es gunung yang mencair dan merupakan sepatu tertua di Norwegia.
Tidak seperti benda yang tertimbun di tanah asam, peninggalan yang diawetkan di dalam lapisan es Norwegia sering ditemukan dalam kondisi sempurna, bahkan setelah ribuan tahun.
Dilansir dari Live Science, Rabu (8/6/2022), itu karena lapisan es relatif stabil, tidak bergerak dan bebas dari senyawa korosif.
Baca Juga: Jutaan Ton Bahan Kimia Reaktif Baru Terdeteksi di Atmosfer Bumi
Saat ini, perubahan iklim dapat mempengaruhi lapisan es. Hanya dalam beberapa dekade, petak es Norwegia mulai mencair, mengungkapkan artefak yang belum ditemukan.
Sepatu bot tersebut memiliki ukuran 4 atau 5 dalam ukuran sepatu Amerika Serikat saat ini, menunjukkan bahwa alas kaki itu milik seorang perempuan atau lelaki berusia muda.
Sepatu itu ditemukan di samping beberapa anak panah dan sekop kayu, menunjukkan bahwa situs itu adalah tempat berburu yang penting.
Menurut penanggalan karbon, sepatu tersebut kemungkinan berasal dari 1100 SM, menjadikannya bukan hanya sepatu tertua di Norwegia tetapi juga pakaian tertua yang ditemukan di Skandinavia.
Terlepas dari penemuan ini, para ilmuwan khawatir artefak lainnya yang tertimbun lapisan es dapat hilang karena efek perubahan iklim.
Baca Juga: Kekeringan Ekstrem, Kota Tenggelam dari Zaman Perunggu Kuno Muncul di Irak
Laporan dari Direktorat Sumber Daya Air dan Energi Norwegia pada 2022 memperkirakan bahwa 364 kilometer persegi lapisan es telah mencair sejak 2006.
Jika artefak tidak segera ditemukan dari pencairan es setelah terpapar, benda kuno itu berisiko hilang, rusak, atau hancur selamanya.