Riset Teknologi Perbanyakan Tumbuhan Cegah Kepunahan

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 07 Juni 2022 | 23:24 WIB
Riset Teknologi Perbanyakan Tumbuhan Cegah Kepunahan
Ilustrasi tanaman anggrek. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pusat Riset Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya dan Kehutanan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) fokus melakukan kegiatan riset untuk menciptakan teknologi perbanyakan tumbuhan yang terancam kepunahan dan konservasi tumbuhan.

"Semua ini merupakan upaya kita bersama dalam mencegah kepunahan tumbuhan," kata Kepala Pusat Riset Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya dan Kehutanan BRIN Andes Hamuraby Rozak, Selasa (7/6/2022).

Andes mengatakan riset tersebut bisa mendukung program reintroduksi dan/atau penguatan sehingga populasi tumbuhan di alam bisa meningkat yang pada akhirnya akan menurunkan status konservasinya yaitu dari yang terancam menjadi tidak terancam.

BRIN terus berupaya melakukan riset konservasi tumbuhan terancam kepunahan. Kegiatan riset yang dilaksanakan di antaranya adalah program konservasi ex situ tumbuhan, program reintroduksi tumbuhan, program penilaian status konservasi tumbuhan, analisis keragaman genetik, dan program perbanyakan tumbuhan terancam kepunahan.

Baca Juga: BRIN: Hutan Keramat Warisan Kearifan Lokal yang Bermanfaat untuk Konservasi

Semua riset tersebut bertujuan untuk mendukung program nasional dan internasional terkait konservasi flora terutama sejalan dengan the Post-2020 Global Biodiversity Framework yang sedang dibahas oleh Convention on Biological Diversity (CBD), di mana visi dari kerangka itu adalah hidup selaras dengan alam pada 2050.

Andes mengatakan riset menunjukkan bahwa penyebab utama kepunahan tumbuhan adalah kehilangan habitat, yang utamanya disebabkan karena aktivitas manusia.

Botanic Gardens Conservation International pada 2021 melaporkan hampir 60 persen tumbuhan terancam kepunahan yang ada di Daftar Merah (Red List) International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) disebabkan karena kegiatan pertanian dan pembalakan hutan.

Terdapat 959 tumbuhan terancam punah di Indonesia. Andes menuturkan jumlah tersebut tentu saja akan semakin naik karena penilaian status konservasi terus berjalan.

Beberapa jenis terutama dari suku Dipterocarpacea perlu mendapat perhatian karena banyak di antaranya merupakan tumbuhan bernilai ekonomi tinggi untuk pemanfaatan kayunya dan menjadi target kegiatan penebangan hutan.

Baca Juga: Terdampak Perang Tak Berkesudahan, Benih-benih Tanaman di Ukraina Terancam Punah

Oleh karena itu, kegiatan konservasi tumbuhan masih harus terus digencarkan dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan termasuk masyarakat untuk melindungi tumbuhan dari ancaman kepunahan. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI