Mundurnya CEO Gojek Dinilai Tak Berdampak Besar ke Perusahaan

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 07 Juni 2022 | 16:03 WIB
Mundurnya CEO Gojek Dinilai Tak Berdampak Besar ke Perusahaan
Duet CEO Gojek Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo berbicara dalam peringatan ulang tahun ke-9 Gojek di Jakarta, Sabtu (2/11/2019). [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Riset Praus Capital Marolop Alfred Nainggolan menilai keputusan Kevin Aluwi selaku Chief Executive Officer atau CEO Gojek untuk berpindah peran menjadi komisaris di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) dinilai tidak akan berdampak besar terhadap masa depan perusahaan teknologi terbesar di Indonesia itu.

Selain masih menjadi bagian dari GoTo, sebagai organisasi bisnis kini Gojek dinilai sudah semakin matang, sehingga tidak tergantung pada salah satu personil pimpinannya.

"Ketika founder dan maskot utamanya Nadiem Makarim jadi Menteri Pendidikan, kinerja Gojek tetap kuat. Bahkan mereka berhasil melalui krisis multidimensi akibat pandemi COVID-19 dengan IPO di bursa saham sebagai emiten berkapitalisasi terbesar. Pergantian manajemen Gojek tidak akan mengganggu bisnis mereka," ujar Marolop dalam keterangan di Jakarta, Selasa (7/6/2022).

Dalam kapasitasnya sebagai dewan komisaris GoTo, Kevin Aluwi masih akan fokus untuk mendorong percepatan ekosistem kendaraan listrik, Electrum. Hal itu sejalan dengan komitmen Gojek untuk ikut mewujudkan transisi menuju nol emisi pada 2030. Sebagai co-founder dan pemegang saham multiple voting shares (MVS), Kevin memiliki waktu hingga dua tahun ke depan jika ingin melepas sahamnya di GoTo.

Baca Juga: Kevin Aluwi Mundur dari CEO Gojek, Pindah ke Jajaran Komisaris GoTo

"GoTo merupakan satu ekosistem bisnis yang sudah memiliki brand dan kepercayaan kuat di masyarakat Indonesia. Selama layanan dan produk-produk GoTo dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan memberikan manfaat yang optimal, selama itu juga bisnisnya akan terus tumbuh. Dan itu yang sudah terjadi sejak Gojek muncul selama lebih dari satu dekade ini," ujar Marolop.

Ia mencontohkan sejumlah perusahaan teknologi dunia yang juga sering berganti dan ditinggal beberapa co-foundernya. Seperti Facebook, Twitter, Instragram dan banyak perusahaan teknologi lainnya.

"Perusahaan kelas dunia selalu membangun sistem, sehingga tidak tergantung pada figur tertentu," kata Marolop. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI