Para ilmuwan mengatakan sekitar 1 persen dari semua isoprena yang dilepaskan berubah menjadi hidrotrioksida. Diperkirakan konsentrasi ROOOH di atmosfer adalah sekitar 10 juta per cm kubik.
Tim ahli juga mengatakan trioksida mungkin dapat menembus partikel kecil di udara, yang dikenal sebagai aerosol dan cukup stabil untuk bereaksi dengan banyak senyawa lain di atmosfer.
"Trioksida kemungkinan besar akan memasuki aerosol, di mana itu akan membentuk senyawa baru dengan efek baru," katanya.
Dapat dibayangkan bahwa zat baru terbentuk di aerosol yang berbahaya jika terhirup.
"Tetapi penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk mengatasi potensi efek kesehatan ini," tambah Kjærgaard.
![Ilustrasi sinar matahari. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/04/21/80179-sinar-matahari.jpg)
Banyak peneliti percaya bahwa kelas bahan kimia ini mungkin juga mempengaruhi iklim.
Mengingat sinar Matahari dipantulkan dan diserap oleh aerosol, ini memengaruhi keseimbangan panas Bumi.
Ketika aerosol menyerap zat, itu akan berkontribusi juga pada pembentukan awan, yang pada akhirnya mempengaruhi iklim Bumi.
Meskipun ada banyak senyawa kimia di udara yang belum ditemukan, para peneliti mengatakan tidak khawatir dengan penemuan baru ini.
Baca Juga: Ilmuwan Duga Ada 4 Peradaban Alien yang Mengintai Bumi
Saat ini, tim akan mempelajari efeknya lebih terarah dan merespons jika ternyata berbahaya.