Kominfo Beberkan 5 Sektor Unggulan yang Bisa Percepat Penetrasi 5G di Indonesia

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 07 Juni 2022 | 13:38 WIB
Kominfo Beberkan 5 Sektor Unggulan yang Bisa Percepat Penetrasi 5G di Indonesia
Kominfo mengatakan ada lima sektor yang akan mendorong penetrasi 5G di Indonesia. Foto: Ilustrasi tentang teknologi 5G (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Telekomunikasi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Ditjen PPI Kominfo) Aju Widyasari mengatakan ada lima sektor unggulan guna mempercepat penetrasi 5G di Indonesia.

Kelima sektor tersebut adalah sektor residensial (perumahan dengan akses nirkabel tetap), kawasan industri dan pabrikasi dengan automasi, pertambangan dengan risiko tinggi, kesehatan, dan pariwisata.

"Industri yang paling membutuhkan 5G ini, pertama, memang residensial. Salah satu use case dari 5G ini adalah enhanced mobile broadband, semua akses internet yang lebih cepat, dengan kapasitas speed yang tinggi," ujar Aju dalam sebuah acara diskusi virtual, Selasa (7/6/2022).

"Kedua adalah kawasan industri dan pabrikasi dengan automasi. Kawasan industri ini, dengan semua tenant pabrikasi manufaktur yang ada di sana, pasti membutuhkan satu proses industri dengan teknologi yang bisa mendukung kecepatan," lanjut dia.

Baca Juga: Kominfo Ajak Jerman, Jepang, dan Malaysia Perkuat Sektor Digital

Kemudian di sektor pertambangan, Aju mengatakan dibutuhkan sensor-sensor yang bisa mendukung proses mining. Sementara di sektor kesehatan, lanjut dia, teknologi 5G dibutuhkan untuk mendukung pengobatan jarak jauh hingga monitoring jarak jauh.

Terakhir, di sektor pariwisata, Aju mengatakan 5G dibutuhkan untuk virtualisasi objek wisata untuk memberikan daya tarik kepada calon wisatawan baik di dalam maupun di luar negeri.

"Jadi ini yang kebetulan menjadi sektor-sektor yang diunggulkan untuk mempercepat penetrasi 5G," kata Aju.

Adapun target utama dari teknologi 5G, lanjut dia, adalah slicing network yang mendukung layanan machine to machine dan low latency yang bisa dimanfaatkan untuk aplikasi atau layanan lainnya dalam mendukung kegiatan industri.

Untuk mendukung terciptanya ekosistem 5G di Indonesia, Aju mengatakan dibutuhkan kolaborasi dari seluruh stakeholder. Saat ini, menurut dia, para penyelenggara telekomunikasi sudah melakukan terobosan untuk menguji coba 4G/5G private network ataupun penandatanganan kerja sama layanan private network ke pelanggannya.

Baca Juga: Menteri Plate: Indonesia Berkomitmen Kuat Lindungi Data Pribadi Warga Negara

Contohnya, kerja sama Telkomsel dengan Freeport dalam implementasi 5G Mining. Selain itu, Telkomsel juga sudah bekerja sama dengan Schneider di Batam dan kawasan industri Jababeka.

"Tidak hanya Telkomsel, PT XL Axiata juga sudah melakukan kerja sama dengan NTT Ltd untuk membangun infrastruktur private cloud-based information technology," ujar Aju. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI