Suara.com - Twitter saat ini menerapkan kebijakan bekerja dari rumah (WFH) selamanya dan menjadi perusahaan teknologi paling fleksibel di Amerika Serikat. Namun kebijakan ini tampaknya terancam apabila Twitter resmi dibeli Elon Musk.
Beberapa hari lalu, CEO Tesla itu telah mengirim email ke staf eksekutif yang menyatakan kalau karyawan harus bekerja dari kantor minimal 40 jam seminggu.
"Jika anda tidak muncul, kami akan menganggap anda telah mengundurkan diri," kata Elon Musk, dikutip dari Fortune, Jumat (3/6/2022).
Elon Musk juga mempertanyakan perusahaan lain yang lebih fleksibel dalam melakukan pekerjaan jarak jauh. Ia menantang mereka dengan pertanyaan 'kapan terakhir kali perusahaan tersebut meluncurkan produk baru yang hebat?'.
Baca Juga: 5 Fakta Elon Musk Buat Peraturan Baru, WFO 40 Jam Seminggu atau Resign!
Mei 2020, CEO Twitter Jack Dorsey saat itu mengumumkan kalau perusahaan bakal mengizinkan karyawan untuk bekerja dari rumah selamanya, bahkan setelah pandemi berakhir.
Lalu Twitter membuka kembali kantornya pada 15 Maret 2022 kemarin. Tapi CEO Twitter Parag Agrawal saat ini mengatakan kalau kebijakan kerja remote permanen yang diterapkan Jack Dorsey masih tetap berlaku.
"Karyawan tetap diizinkan untuk bekerja di manapun mereka merasa paling produktif dan kreatif, bahkan jika itu bekerja dari rumah selamanya," kata Agrawal saat itu.
Sayang Twitter tidak memberikan tanggapan apakah akuisisi Musk bakal mengakhiri kebijakan bekerja jarak jauh yang saat ini masih diterapkan.