Batal Diakuisisi Nvidia, Arm Kini Dipepet Qualcomm

Jum'at, 03 Juni 2022 | 17:08 WIB
Batal Diakuisisi Nvidia, Arm Kini Dipepet Qualcomm
Logo Qualcomm. [Josep Lago/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Qualcomm, salah satu produsen cip semikonduktor terbesar di dunia, tertarik untuk membeli Arm produsen cip asal Inggris milik Softbank, demikian diwartakan GSM Arena, Sabtu (3/6/2022).

Softbank sendiri disebut sudah tak sabar untuk menjual unit bisnisnya itu. Tetapi belajar dari pengalaman kegagalan Nvidia untuk mengakuisisi Arm - yang ditolak oleh regulator karena khawatir akan mematikan persaingan - Qualcomm berniat membentuk konsorsium yang terdiri dari banyak perusahaan untuk mengambil alih perusahaan tersebut

Rencananya Qualcomm dan beberapa perusahaan lain akan membentuk konsorsium untuk membeli Arm. Setiap pihak akan memperoleh porsi-porsi kecil dari perusahaan tersebut dan terhindar dari kekhawatiran monopoli.

"Harus banyak perusahaan terlibat sehingga pengaruhnya akan terbatas dan Arm masih bisa independen," kata CEO Qualcomm, Cristiano Amon.

Baca Juga: Krisis Cip, Honda Minta Maaf ke Konsumen Indonesia

Sebelumnya Qualcomm sangat menentang rencana akuisisi Arm oleh Nvidia. Alasannya, Arm adalah perusahaan penting untuk bisnis teknologi dan bisa menghancurkan persaingan apabila diakuisisi satu perusahaan.

Apabila banyak perusahaan memiliki saham di Arm, maka persaingan untuk sektor produksi cip bakal lebih berimbang.

CEO Intel, Pat Gelsinger juga menyarankan Intel untuk mendukung konsorsium tersebut. Gelsinger sebelumnya juga bertemu dengan bos Samsung, Lee Jae-yong, untuk bekerja sama terkait upaya ini.

Park Jung-ho selaku co-CEO SK Hynix, perusahaan chip asal Korea, juga sempat membahas tentang pembentukan konsorsium.

Sementara perusahaan-perusahaan itu bernegosiasi terkait konsorsium, Softbank sendiri disebut sedang berencana untuk membawa Arm ke bursa agar menjadi perusahaan publik.

Baca Juga: Qualcomm Optimistis Pasar Ponsel Tetap Tumbuh di Tengah Krisis Ekonomi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI