Suara.com - Twitter mengumumkan bahwa TweetDeck for Mac tak akan lagi tersedia ke pengguna mulai 1 Juli.
Hal ini dikonfirmasi langsung dari Twitter melalui akun @TweetDeck.
"Kami mengucapkan selamat tinggal pada aplikasi TweetDeck for Map untuk fokus membuat TweetDeck lebih baik dan menguji preview baru kami," kata Twitter, dikutip dari CNet, Kamis (2/6/2022).
"Kalian masih bisa menggunakan TweetDeck di web dan lebih banyak undangan untuk mencoba Preview akan segera diluncurkan dalam beberapa bulan ke depan!" tambah akun tersebut.
Baca Juga: Gemas! Kucing Tetangga Ulang Tahun, Bingkisan Makanan Mirip Ultah Zaman Dulu
Twitter sendiri membeli TweetDeck pada tahun 2011. Usai diakuisisi, platform itu juga diintegrasikan ke Twitter, namun namanya tetap tidak diubah.
TweetDeck ini memiliki tampilan yang sedikit berbeda dengan Twitter biasa.
Jika Twitter biasa hanya menampilkan satu layar besar, TweetDeck memperlihatkan layar yang dipecah secara berdampingan.
Satu layar TweetDeck ini menampung beberapa kolom yang mencakup Home, Notifications, Messages, dan Activity.
TweetDeck ini dinilai platform yang berguna untuk pengguna Twitter Pro, khususnya mereka yang bekerja di bidang jurnalisme, sebagaimana dikatakan XDA Developers.
Baca Juga: Jungwoo NCT Positif Covid-19, 'GET WELL SOON KIM JUNGWOO' Trending Twitter
Dengan demikian, TweetDeck saat ini hanya bisa dibuka via browser.
Sebelumnya, Twitter sudah mematikan aplikasi TweetDeck untuk iOS, Android, dan Adobe Air pada 2013, yang kemudian dilanjutkan pada versi Windows di tahun 2016.
Informasi terkait penutupan TweetDeck for Mac muncul di tengah spekulasi bahwa platform itu akan menjadi bagian dari Twitter Blue, layanan berlangganan premium dari Twitter.
Dengan 3 dolar AS (Rp 43.000) per bulan, pengguna Twitter Blue dapat menikmati fitur seperti membatalkan tweet, bebas iklan, melihat thread dalam Reader Mode, dan lainnya.
Namun, Twitter Blue saat ini masih belum tersedia di Indonesia.